Diperkosa Kyai, Lari ke Bali, Malah Diperkosa Sepupu

  • 25 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 8078 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com- Sungguh sial nasib Bunga, siswi SMA kelas 2 salah satu sekolah di Jember, Jawa Timur ini. Usai  diperkosa oleh seorang kyai di tempat dia mengenyam pendidikan, dia pun harus rela menjadi korban bejat dari kakak sepupunya yang juga tega menggahinya.

Peristiwa ini berawal ketika korban Bunga (bukan nama sebenarnya) setelah diperkosa oleh seorang Kyai di Jember, ia pun lari ke Bali untuk memulihkan pikirannya. Di Bali korban tinggal dengan kakak sepupunya bernama Muhamad dafir,23.

Korban yang sudah tidak memiliki orang tua ini sengaja datang ke Bali untuk mencari ketenangan pikiran pasca dirinya diperkosa oleh seorang kyai di Jember beberapa bulan lalu. Seperti yang diceritakan oleh tim Pe[ndamping Hukum dari P2TP2A Kota Denpasar, Siti Sapura alias Ipung. Dia menerangkan bahwa berkasnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan setempat.

"Kalau kasusnya yang di Jember itu berkasnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan di sana (red, Jember)," ujar Ipung yang menjadi pendamping korban Bunga ini di Denpasar, Selasa (25/8).

Sementara kasus pemerkosaan yang di Bali sendiri yang dilakukan oleh kakak sepupu korban, kata Ipung, diceritakannya, berawal pada Kamis (13/8) lalu, korban datang dari Jember, Jawa Timur dengan naik bis dan sengaja datang ke Bali untuk memulihkan pikirannya setelah dia diperkosa oleh seorang kyai di Jember.

Masih pada tanggal 13 Agustus tepatnya sekitar pukul 23. 30 Wita malam, korban yang tidur berbeda kamar dengan kakak sepupunya tiba-tiba dibangunkan oleh Muhamad Dafir (kakak sepupu korban, red). Pelaku mengajak korban untuk mengobrol tentang nasib yang dialami korban.

"Malam itu juga, pelaku yang notabene kakak sepupu korban, masuk ke kamar si Bunga ini, dan membangunkan si Bunga untuk ngobrol. Nah, saat itu pelaku mengatakan kepada korban bahwa, Bunga kenapa sih nasib kamu bisa begini, Kenapa sih harus kamu," ujar pelaku seperti diceritakan Ipung. Lalu, dia pun mengajak korban untuk pergi ke Jakarta dan tinggal berdua di Jakarta hidup seperti suami istri.

"Untuk meluluskan permintaan bejad saang pelaku, Korban juga sempat digombal oleh pelaku, Kata dia, ayo bunga kita ke Jakarta aja. Kita tinggal di Jakarta dan hidup di Jakarta. Namun tawaran pelaku ditolak oleh korban karena masih trauma dengan peristiwa keji yang dialaminya," kata Ipung.

Lanjutnya, pelaku yang sudah dirasuki pikiran jahat setelah mengajak ngobrol dengan korban yang masih trauma dengan kejadian sebelumnya, pelaku langsung memegang tangan korban dan memeluk korban. Korban mencoba melawan dengan mendorong tubuh pelaku.

Namun karena pelaku yang memiliki tubuh kekar dan kuat dengan mudah merebahkan tubuh korban ke kasur. Kebetulan pada saat tidur, korban mengenakan rok sehingga dengan mudah pelaku melucuti rok pelaku.

Pelaku yang sudah kilaf pun ternyata sudah merencanakan untuk memperkosa korban. Karena saat mau memperkosa korban, pelaku tidak mengenakan celana dalam dan hanya mengenakan celana kain.

"Saat itu pelaku sudah siap untuk memperkosa korban. Karena dia gak mengenakan celana dalam saat memperkosa korban," kata Ipung yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Saat kejadian, istri pelaku tidak ada di rumah. Istri pelaku pergi meninggalkan rumah beberapa hari sebelum kejadian karena ada masalah dengan keluarga. Korban yang tidak menerima dirinya diperkosa oleh kakak sepupunya, Bunga pun memberitahukan ihwal dirinya diperkosa kepada kakak kandung korban yang berinisial A (21) yang pada saat itu masih di Jember.

Kemudian A pun datang ke Bali dan menemui adiknya yang mengalami nasib malang tersebut. Hingga pada, Senin (24/8) sore lalu, kakak kandung korban didampingi beberapa kerabatnya mendatangi Polresta Denpasar untuk melaporkan peristiwa keji yang dialami adiknya. Itu.

Semantara itu, di konfirmasi kepada Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Sugriwo, membenarkan kejadian tersebut. "Iya kita membenarkan laporan tersebut," ujar Sugriwo singkat. Ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER