Gubernur Bali Lantik Penjabat Walikota Denpasar

  • 11 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2275 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Suasana pelantikan Penjabat Walikota Denpasar terasa sedikit berbeda, Selasa (11/8). Pasalnya, sejumlah jajaran SKPD bahkan Kepala Dinas di Lingkungan Pemkot Denpasar turut memenuhi Gedung Wiswasabha, Kantor Gubernur yang menjadi lokasi pelantikan.


Mereka seolah turut mengantar Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang telah habis masa jabatannya, tepat di hari pelantikan Penjabat Walikota.
Selanjutnya, posisi orang nomor satu di Kota Denpasar untuk sementara dipercayakan kepada Karo Kesra Setda Provinsi Bali AA Gede Geriya. Geriya ditunjuk menjadi Penjabat Walikota berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri.

Dalam sambutannya Gubernur Bali Made Mangku Pastika, mengatakan, dibanding kabupaten lainnya, Kota Denpasar memerlukan penanganan yang lebih intensif. Mengingat, Denpasar adalah wilayah perkotaan yang menjadi ibukota provinsi sekaligus pusat pemerintahan.

Penjabat Walikota, diharapkan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, aparat TNI/ Polri, serta tokoh-tokoh masyarakat. Utamanya jelang Pilkada serentak, agar Penjabat Walikota dapat menjaga netralitas PNS.

"Intinya, Penjabat Walikota itu harus melaksanakan tugas berdasarkan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya. Seringkali netralitas ini yang menjadi persoalan. Kalau jadi PNS ya harus netral, jangan berpolitik praktis,” ujarnya.

Sementara itu, Mantan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, mengatakan, semua pihak wajib membantu Penjabat Walikota untuk menyukseskan tugas-tugasnya. Di antaranya menyelenggarakan pemerintahan, memfasilitasi Pilkada sampai terpilih walikota dan wakil walikota yang definitif, serta menjaga netralitas PNS.

Disinggung mengenai kemungkinan dirinya menjadi calon tunggal sehingga pelaksanaan Pilkada Kota Denpasar terancam diundur, Rai Mantra enggan berkomentar banyak. “Ini bukan kapasitas saya untuk menjawab. Kita tunggu KPU saja seperti apa," ujarnya.

"Kalau menurut kami, ini kan pembelajaran demokrasi. Jadi kita harus ada sesuatu pemikiran bahwa demokrasi itu harus lebih baik. Tapi apapun yang terjadi, saya rasa ini adalah pemberian Tuhan yang terbaik, jadi kita ikuti aja. Mudah-mudahan jadi pembelajaran suatu hal yang baik lah ke depan,” pungkas Rai Mantra. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER