Gubernur Bali: Keliru KB Disosialisasikan di Kota

  • 11 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2092 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Program Keluarga Berencana (KB), sejak beberapa tahun terakhir mengalami stagnasi, termasuk di Bali. Karena itu, program ini harus dimantapkan kembali dan mulai menyasar ke sejumlah wilayah berpenduduk miskin. 


"Sebab seringkali pemahaman masyarakat miskin tentang KB sangat minim, sehingga hal ini menyebabkan pertumbuhan penduduk tidak terkendali," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dalam sambutannya saat menhadiri acara perayaan Hari Keluarga Nasional ke-22 Tingkat Provinsi Bali Tahun 2015, di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya Kabupaten Klungkung, Selasa (11/8).

"Yang banyak anak itu, biasanya itu keluarga miskin. Jadi saya harapkan petugas – petugas KB itu hendaknya sosialisasi di wilayah – wilayah keluarga miskin itu. Keliru kalau sosialisasi KB hanya di Kota saja,” tegas Gubernur Pastika.  

Sosialisasi KB, kata dia, diharapkan mampu untuk menghilangkan lingkaran hitam yang selama ini dipercaya oleh sebagian besar masyarakat miskin bahwa semakin banyak anak, semakin banyak rejeki. Padahal, hal tersebut akan berpengaruh terhadap pembiayaan kebutuhan yang tidak sebanding dengan kondisi keluarga yang miskin.

Gubernur Pastika menambahkan, kesuksesan dalam menyelenggarakan program KB tidak lepas dari adanya partisipasi dari berbagai pihak. Di antaranya lembaga – lembaga tradisional terutama sekaa teruna, banjar adat dan desa pakraman. Selain sosialisasi melalui sekolah, organisasi kepemudaan dan organisasi sosial lainnya, juga penting dilakukan.

Dengan begitu, sosialisasi program KB dapat dilaksanakan lebih intensif dengan tetap memperhatikan kearifan lokal yang ada. "Selain itu, saya mengharapkan program KB tidak hanya berorientasi pada pengendalian pertumbuhan penduduk secara kuantitas, tetapi juga yang tidak kalah penting adalah secara kualitas dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera," ucapnya.

Sementara Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Pusat dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian Kependudukan BKKBN Pusat Flourisa Julian, menyatakan, keluarga merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan. Karena itu, dalam keluarga tersebut harus mampu memberikan contoh positif bagi keluarga lainnya.

Contoh posistif tersebut dapat berupa peningkatan ketahanan dalam keluarga dan juga kesejahteraan melalui pembangunan karakter – karakter bangsa, serta menjadi pengayom dan teladan yang baik bagi para generasi muda mengingat keluarga juga memiliki posisi yang sangat strategis dalam pembentukan dan menurunkan nilai – nilai budi pekerti kepada para generasi bangsa.

"Perayaan Harganas ini diharapkan mampu dijadikan sebagai momentum untuk menjadikan keluarga sebagai subjek dan objek sentral dalam melaksanakan pembangunan bangsa dengan mewujudkan keluarga kecil bahagia yang berkarakter dan berkualitas," kata Julian.

Tampak juga hadir pada kesempatan ini, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika yang juga Ketua Umum Panitia Perayaan Harganas XXII Tingkat Provinsi Bali Tahun 2015. Tampak juga hadir Wakil Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Dayu Sudikerta, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta Ny. Ayu Suwirta selaku Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung, perwakilan pimpinan DPRD Bali, Bupati/ Walikota se-Provinsi Bali dan Pimpinan DPRD Kabupaten/ Kota se-Bali. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER