Eka Minta Restu, Sugiada Kocok Perut SKPD

  • 10 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3169 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Mantan Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mohon doa restu untuk bertarung dalam pilkada Tabanan, serta menitipkan Tabanan kepada Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada yang juga kepala biro hukum dan Ham di Provinsi Bali. “Kepada penjabat baru saya titip Tabanan, mudah-mudahan semua proses berjalan dengan baik, saya mohon doa restu, karena saya akan pergi membawa amanah rakyat, dan semoga 9 Desember (Pilkada Serenta, red), saya membawa kemenangan,” ucap Eka dalam acara serah terima jabatan Senin, (10/8).

Dalam kesempatan itu Eka meminta semua SKPD untuk tetap semangat dan menjalankan amanat rakyat. Dia juga meminta maaf jika selama lima tahun memimpin Tabanan ada hal-hal yang tidak berkenan. “Mari kita bergandengan tangan dan berikan tontonan menarik kepada masyarakat, karena 9 Desember sudah dekat,” ucapnya. Pihaknya juga menegaskan selama lima tahun memimpin Tabanan tidak sedikit suka maupun duka yang harus dilalui. Membangun Tabanan dalam waktu singkat tidaklah mudah. Terlebih pendapatan asli daerah (PAD) yang dimiliki Tabanan relatif kecil. Namun dirinya bersyukur satu persatu hambatan maupun rintangan masih bisa dilalui. “Bukan hanya hambatan saja, tapi di sisi lain Tabanan juga mampu tampil dengan prestasi yang telah diperoleh. Ini tidak lepas dari doa dan semangat masyarakat Tabanan untuk membangun daerahnya,” ujar Eka Wiryastuti.

Semntara Penjabat Bupati Tabanan, Sugiada justru tampil dengan gaya kocaknya yang memuat para SKPD anggota Dewan dan Muspida serta tokoh tertawa terpingkal-pingkal. “Ibu Eka dan Pak Komang Sanjaya Bagus Genjing, saya harapkan tetap memberikan buah pikiran untuk masyarakat Tabanan, fisiknya bukan ke saya lho ibu, tapi buah pikirannya,” ucap Sugiada disambut ketawa para undangan. Beberapa joke yang dilontarkan Sugiada juga membuat undangan tertawa seperti kata dia kalau jadi pemimpin itu harus lebih pintar dari yang dipimpin. “Sebagai pemimpin batuk dan kentut juga harus ditahan, kalau sudah tidak tahan, ya pura-pura saja batuk kemudian dikeluarkan,” ucapnya. Dia juga menyindir soal adanya perubahan, dimana kata dia manusia hidup itu harus berubah. “Kalau tidak berubah itu namanya manusia batu,” ucapnya santai. Joke-joke Sugiada itu kontan saja membuat suasana tegang menjadi cair.

Disingung soal Netralitas PNS dan kasus Camat Baturiti Tos Parta yang dituding tidak netral, Sugiada enggan membahasnya. “Iya kalau soal itu saya pelajari dulu, makanya besok (hari ini) saya akan rapat dengan SKPD untuk membahas soal bagaimana kedepanya, soal camat itu sudah lewat kita berpikirnya kedepan saja,” kelitnya. Diakhir acara mantan Bupati dan wakil kemudian photo bersama dan dilanjutkan dengan makan bersama. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER