Ini Pantun Kubu Suwandi - Arjaya untuk Paket Dharma - Negara

  • 08 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3306 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Pantun politik Sekkot Denpasar AA Rai Iswara yang disampaikan saat apel Senin lalu, berbuntut panjang. Bahkan skandal pantun yang kini sedang ditangani oleh Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Denpasar itu, terancam menggagalkan pelaksanaan Pilkada Kota Denpasar 9 Desember mendatang.


Terancam gagalnya Pilkada Kota Denpasar ini semakin menguat, menyusul keputusan pasangan Ketut Suwandi - Made Arjaya, yang tidak melanjutkan tahapan-tahapan suksesi kepemimpinan ini. Keputusan Suwandi - Arjaya ini pun dilatarbelakangi oleh dugaan kuat tentang penggiringan secara masif dan terstruktur untuk mendukung pasangan calon petahana, IB Rai D Mantra - IGN Jaya Negara (Dharma-Negara).

Menariknya di tengah memanasnya skandal pantun politik Sekkot Denpasar AA Rai Iswara serta resminya duet Suwandi - Arjaya tak melanjutkan tahapan Pilkada ini, perang urat syaraf tetap dilanjutkan.

Ini dibuktikan ketika Ketua Tim Pemenangan Paket Suwandi - Arjaya, Wayan Mariana Wandira, juga menyampaikan pantun. Pantun itu dilontarkan Wandira, saat pengumuman Suwandi - Arjaya tak melanjutkan tahapan Pilkada, di kediaman Suwandi di Jalan Veteran Denpasar, Jumat (7/8).

Ketika itu, Wandira menyampaikan dua buah pantun. Salah satu pantun Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar itu, ditujukan kepada Walikota IB Rai D Mantra dan Wakil Walikota IGN Jaya Negara (Dharma-Negara). Pantun ini terkesan sebagai balasan atas pantun dari Sekkot Denpasar AA Rai Iswara, yang mengarahkan dukungan untuk pasangan incumbent, Dharma - Negara.

"Jalan-jalan ke Semarapura. Beli benang sambil berjabat tangan. Selamat jalan Dharma-Negara. Semoga tenang di akhir masa jabatan," demikian pantun Wandira, yang disambut tepuk tangan meriah pendukung Suwandi - Arjaya.

Pada kesempatan berikutnya, Wandira juga menyampaikan pantun khusus untuk paket Suwandi - Arjaya. Pantun ini sepintas memberikan pesan kepada Sekkot Denpasar, bahwa upaya penggalangan dukungan yang dilakukannya sia-sia, sebab pertarungan Pilkada Kota Denpasar baru akan dihelat 2017 nanti.

"Kunang-kunang meadibraya di Tukad Unda. Tali benang jeruk perang. Kemenangan Suwandi-Arjaya memang tertunda. Kita tunggu 2017," pungkas Wandira, yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER