Idul Fitri 2015, Ketersediaan Sembako Aman

  • 10 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 2202 Pengunjung

Opini, suaradewata.com- Pimpinan Pusat  (PP) Muhammadiyah di Jakarta  telah melakukan hisab penentuan awal Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah. Hasilnya, Muhammadiyah memutuskan awal puasa 1 Ramadan jatuh pada Kamis 18 Juni 2015 dan Idul Fitri  1 Syawal atau Hari Raya Lebaran jatuh pada Jumat 17 Juli 2015. Keputusan itu tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah bernomor 01/MLM/I.0/E/2015 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1436 Hijriyah. Maklumat tersebut ditandatangani Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris Umum Agung Danarto pada 28 April 2015. Untuk penetapan awal Ramadhan PP Muhammadiyah sama dengan pemerintah, sementara untuk 1 Syawal, pemerintah menunggu pengumuman lebih lanjut, apakah sama dengan PP Muhammadiyah 17 Juli atau 18 Juli 2015. 

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin  mengingatkan pemerintah untuk bersiap siaga pangan secara merata di tiap daerah pada  Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2015. Meskipun beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan lainnya tergolong kota-kota besar, namun persiapan yang dilakukan baru sekedar pemenuhan jumlah stok pangan.

Beberapa aspek signifikan juga perlu disiapkan, seperti stabilitas harga, agar apabila terjadi lonjakan tidak terlalu ekstrim. Selain itu, keamanan pangan dari segi kesehatan, nilai gizi (tidak kadaluarsa), serta pemerataan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga tidak terpusat di kota-kota besar saja. Kewaspadaan pemerintah harus tetap terjaga, sehingga segala antisipasi dapat dipersiapkan sejak awal.  Dewan telah memantau hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota. Penanggung jawab ketahanan pangan di masing-masing daerah sudah menyatakan siap terhadap ketersediaan stok pangan. Namun, hampir semua pimpinan daerah justru tidak dapat memastikan lonjakan harga bahan makanan.

Komisi IV meminta kepada pemerintah pusat melalui Menko Perekonomian, Bulog, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, dan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, untuk berpartisipasi aktif bersiaga pangan pada  bulan puasa dan lebaran. Pemerintah harus mengantisipasi lonjakan inflasi dengan kenaikan harga, terutama harga  pangan menjelang Lebaran.

Meskipun Kementerian Perindustrian sangat yakin dengan pertumbuhan ekonomi yang akan meningkat, namun harus diingat bahwa saat ini daya beli masyarakat menurun drastis pasca kenaikan BBM akhir tahun 2014 lalu. Pemerintah harus bisa memberikan perhatian lebih atas keamanan pangan dan keamanan masyarakat.

Distribusi juga harus menjadi perhatian Pusat, Pemerintah pun perlu memastikan transportasi barang pangan. Apapun yang akan menjadi kebijakan pemerintah terkait persiapan pengondisian Bulan Puasa dan Lebaran, kami akan dukung penuh, asalkan berpihak kepada rakyat kecil.

Anggota Komisi V DPR, Nusyirwan Soedjono meminta semua pihak yang terlibat dalam angkutan lebaran mempersiapkan prasarana minimal 2-3 bulan sebelum pelaksanaan angkutan lebaran.Dua-tiga bulan, infrastruktur seperti jalan sudah beres, sudah tidak ada lagi proses perbaikan jalan. Apalagi kalau dua-tiga minggu sebelum angkutan lebaran baru dilakukan pengecekan.

Dalam pelaksanaan angkutan lebaran 2015, berharap seluruh kemampuan instansi pelayanan masyarakat di sektor transportasi ditampilkan. Lebaran menjadi momen yang pas bagi pemerintah untuk menujukkan pelayanannya kepada masyarakat,  rakyat akan menilai pelayanan pemerintah pada saat lebaran. Ini momen yang pas saat masyarakat menikmati seberapa pelayanan yang bisa diberikan oleh pemerintah.

Dalam penanganan angkutan lebaran seluruh kemampuan institusi pelayanan transportasi seperti Polri, Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Daerah dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ditampilkan semua. Ketika angkutan lebaran, masyarakat menginginkan pelayanan maksimal dari pemerintah secara bersama-sama. Karena itu, penyelenggaraan angkutan lebaran 2015 agar lebih dipertajam, sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih baik, rakyat menikmati bersama-sama layanan yang diberikan oleh pemerintah.

Dalam menghadapi angkutan lebaran tahun 2015, Kementerian Perhubungan telah mempersiapkan sejak dini mulai bulan Januari 2015, agar pelaksanaan   rutin tiap  tahunan  tersebut bisa berjalan dengan baik.Kasubdit Pengendalian Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Firdaus Rasyad mengungkapkan, persiapan-persiapan tersebut antara lain melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Kepolisian RI.Persiapan yang lebih dini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk melayani masyarakat yang melakukan perjalanan pada saat mudik maupun balik dengan lebih aman dan nyaman.Kami telah menyusun rencana operasi angkutan lebaran dan menyiapkan sarana transportasi baik jalan, penyeberangan, laut, udara, dan kereta api.

Korps Lalu Lintas Mabes Polri telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2015 pada 25 Juni 2015. Persiapan di antaranya dengan menggelar rapat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerjaan Umum.Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Brigjen Pol. Sam Budi Gusdian menjelaskan, langkah-langkah yang selanjutnya dilakukan Korlantas Polri adalah dengan mengembangkan koordinasi dan penggelaran kekuatan di sepanjang jalur mudik. Sebanyak dua per tiga kekuatan Polri dikerahkan untuk pengamanan dan pengaturan arus mudik dan balik Lebaran.

Untuk Pantura Jawa Barat dan Jawa Tengah, akan terjadi pergeseran kekuatan, dimana tahun-tahun sebelumnya difokuskan di Jabar maka Lebaran tahun ini digeser ke Jateng.2.000 personil dikerahkan ke Jawa Tengah, terlebih setelah pengoperasian Tol Cipali dimana kepadatan diprediksi akan terjadi sejak keluar dari Tol Palimanan dan Tol Pejagan.  Untuk  kesiapan Tol Cipali,  secara khusus,  meminta kepada pemudik yang akan melintas di Tol Cipali untuk selalu mengikuti petunjuk dan arahan petugas. Jaga jarak dan kecepatan serta kondisi kendaraan. 

 Untuk ketersediaan Sembako, Pemkab Sleman menjamin ketersediaan aman hingga Lebaran, setidaknya, berdasarkan stok gudang dan pantauan harian pasar oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID). Ketua TPID Sunartono mengatakan, ke-tersediaan beras produksi lokal mencapai 159.564 ton. Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi hanya 36.455 ton atau terjadi surplus 123.109 ton. Jadi, masyarakat tidak perlu panik dan melakukan aksi borong.

Sedangkan terkait fluktuasi harga sembako, Disperindagkop membuka pos pengaduan masyarakat.Kebutuhan bahan bakar juga ditambah. Khususnya untuk elpiji ukuran 3 kilogram. Untuk Juni telah disiapkan penambahan stok 8 persen dari kebutuhan harian sebanyak 33 ribu tabung dan  pada Juli akan dipasok tambahan 12 persen.  Tidak mau kalah dengan pemerintah pusat, pemkab  Sleman juga menyiapkan 300 paket sembako untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Paket sembako dijual dengan harga lebih rendah dari pasaran. Operasi pasar akan digelar hanya jika lonjakan harga sembako di atas batas kewajaran. Daging sapi juga stabil meski di kisaran harga tinggi, yakni berkisar Rp 100 ribu-Rp 105 ribu per kilogram.

Perayaan Idul Fitri 2015, tinggal menghitung hari. Kita belum mengetahui secara pasti, apakah pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 2015, waktunya akan bersamaan antara Pemerintah dengan PP. Muhammadiyah.  Namun demikian, apabila terjadi tidak bersamaan atau terjadi perbedaan, diharapkan umat muslim tidak mempermasalahkannya, karena kejadian ini bukan hanya sekali ini saja,  namun sudah terjadi beberapa kali sejak tahun 1990an, umat muslim diharapkan tinggal mengikuti keyakinannya  apakah mengikuti Pemerintah atau PP. Muhammadiyah, yang paling penting semangat Idul Fitri untuk memperkokoh persatuan umat dan  kebangsaan.

  Seperti kebiasaan setiap tahun,  pada menjelang Hari Raya Idul Fitri juga akan terjadi, tradisi arus mudik dan arus balik, diseluruh Indonesia. Masyarakat tidak terkecuali umat non muslim juga biasanya akan melakukan perjalanan ke kampung halamannya, karena pada situasi tersebut  terjadi libur lebaran. Arus mudik yang terpadat biasanya terjadi di Pulau Jawa, baik transportasi lewat, darat, laut  dan udara.

Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah telah siapuntuk mengamankan perayaan Hari Raya Idul Fitri karena mereka telah melakukan  berbagai persiapan dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2015. Rapat koordinasi dilakukan antara lain dengan Kepolisian, kementerian dan lembaga terkait, seperti dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerjaan Umum, dan dinas terkait lainnya di daerah.Dengan demikian ketersediaan sembako, tingkat keamanan dan transportasi kemungkinan akan berjalan dengan aman dan lancar, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, menyikapinya, karena pemerintah maksimal dalam bekerja untuk kelancaran perayaan Idul Fitri 2015. 

Satria Antoni, penulis adalah Pemerhati masalah Sosial


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER