Kebakaran Ludeskan Lahan Warga Batur, Ini Dugaan Penyebabnya

  • 05 Oktober 2023
  • 19:40 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1732 Pengunjung
Petugas saat berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan di jalur jalan Culali, Kintamani, Bangli, Kamis (5/10). SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Dampak musim kemarau kembali menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kintamani, Bangli. Kali ini, kebakaran melanda lahan milik I Nyoman Suarsana alias Poso (46) asal Banjar Batur Tengah, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli, Kamis (5/10) terbakar. Lahan warga yang berisi tanaman jeruk dan ludes terbakar itu, berada di Jalan Culali , Kawasan Blok Culali Taman Wisata Alam(TWA) Gunung Batur Bukit Payang. 

Informasi yang didapat, api pertama kali dilihat muncul dari semak belukar yang merambat membakar pepohonan di lahan milik Nyoman Suarsana sekitar pukul 11.27 Wita. Melihat hal itu, masyarakat sekitar berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Kintamani, Babinsa Batur Selatan dan petugas KPHK Kintamani. 

Sekitar pukul 12.05 Wita, sejumlah petugas tiba di TKP dan langsung ikut berupaya memadamkan api menggunakan alat Pompa Gendong Pemadam Kebakaran Portable dan alat seadanya. Selanjutnya, 1 unit mobil Damkar Pemkab Bangli dan 1 unit mobil tangki air milik warga tiba di lokasi kebakaran dan langsung bekerja memadamkan api. Dan, api berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan dan masyarakat sekitar pukul 13.00 Wita.

Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Sutanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Disebutkan, dugaan awal penyebab kebakaran dikarenakan gesekan ranting kering ditambah kencangnya angin mengakibatkan api dengan cepat membesar dan merambat membakar pepohonan serta semak belukar yang ada di lahan milik warga a.n Nyoman Suarsana . “Karena lahan yang terbakar dekat jalan raya sehingga mobil pemadam bisa masuk sehingga kebakaran lahan lebih luas bisa dicegah. Diperkirakan lahan yang terbakar hanya sekitar 4 are,”katanya.

Kompol Ruli menambahkan, mengacu pada prakiraan cuaca dari BMKG Wilayah III Denpasar yang mana pada Bulan Oktober 2023, diprediksi sebagai puncak musim kemarau bahkan melebihi musim kemarau tahun lalu. Terlebih diketahui, terhitung sejak September 2023 setidaknya telah terjadi empat kali musibah kebakaran hutan di wilayah Kintamani.

Oleh sebab itu Kapolsek menilai perlu perhatian khusus dari Pemkab Bangli hingga ke Pemerintah Desa, serta pihak terkait lainnya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan terulang kembali. "Diperlukan pula mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan yang efektif dengan menyiagakan alat, perangkat, serta personil guna penanganan yang cepat. Sehingga dapat mengurangi potensi Karhutla yang mungkin terjadi," tandasnya.

Sementara dalam pengaduan 24 jam Bangli Era Baru, Kelian Subak Culali Ketut Suastika, menduga api yang membakar lahan milik warga itu lantaran putung rokok, karena apinya muncul dari tanah. Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah membuat spanduk yang isinya himbauan larangan membuat putung rokok secara sembarangan.ard/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER