Peran Desa Adat Sebagai Mediator dan Mendukung Perekonomian Masyarakat

  • 12 September 2023
  • 17:05 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1462 Pengunjung
Desa Adat berperan penting dalam melakukan mediasi jika terjadi pemasalahan antara warga dengan investor, seperti yang dilakukan Bendesa Adat Dlod Blumbang. SD/ist

Gianyar, suaradewata.com - Perekonomian Kabupaten Gianyar sangat bergantung pada sektor pariwisata, dimana hal tersebut dapat dilihat dari pada saat terjadinya pandemi Covid-19, sector pariwisata sangat terdampak sehingga kunjungan wisatawan ke Bali khususnya di Kabupaten Gianyar hampir tidak ada yang menyebabkan penurunan perekonomian. Hal tersebut menyebabkan banyak pelaku usaha di bidang pariwisata menutup usahanya untuk mengurangi beban operasional. Begitu juga investor di bidang pariwisata yang enggan untuk berinvestasi.

Seiring dengan berubahnya status Pandemi Covid-19 menjadi endemi oleh pemerintah, membuat geliat pariwisata kembali bangkit dan memulihkan perekonomian di Kabupaten Gianyar. Kunjungan wisatawan asing maupun domestik setiap hari meningkat, menyebabkan investor mulai berdatangan untuk menanamkan modalnya di bidang pariwisata mulai dari hotel, villa dan akomodasi pariwisata lainnya. Seperti halnya di Desa Kendran, Kecamatan Tegallalang, Gianyar yang telah menjadi Desa Wisata. Tentunya membuat banyak investor yang melirik keindahan alam yang disajikan di Desa Kendran untuk membuat akomodasi pariwisata.

Dengan banyaknya Inventor yang ingin mendirikan akomodasi pariwisata di wilayah Desa Kendran, cukup rawan menimbulkan permasalahan antara investor dengan desa adat maupun dengan warga Setempat. Permasalahan yang mungkin timbul terkait dengan kontribusi terhadap keberadaan akomodasi pariwisata ke desa adat maupun ke warga sekitarnya. Seperti yang terjadi di Banjar Dlod Blumbang, Desa Kendran, terjadi antara salah satu hotel dengan warga setempat, tentang kontrak-mengontrak lahan warga yang dijadikan sebagai pemandangan hotel. Tentunya pemandangan alam yang disajikan hotel menjadi salah satu fasilitas untuk menarik wisatawan, namun hotel juga harus memberikan imbal balik kepada warga sekitar hotel yang telah menyajikan pemandangan alam menarik. Saat ini dari pihak hotel maupun warga belum terjadi kesepakatan sehingga menyebabkan warga penilik lahan di sekitar hotel melakukan aktivitas yang bias mengganggu kenyawaman wisatawan di hotel

Menyikapi terjadi permasalahan tersebut, Bendesa Adat Dlod Blumbang, Dewa Putu K, akan melakukan pendekatan dengan kedua belah pihak, dalam hal ini pihak hotel dan warga Adat Dlod Blumbang untuk mencari win-win solution. Pihak Desa Adat berkewajiban menyelesaikan segala permsalahan yang ada di Desa Adat dan akan berupaya melakukan mediasi kedua pihak dengan menghadirkan tokoh masyarakat maupun tokoh adat. “Permasalahan tersebut bisa diselesaikan di tingkat Desa Adat, tanpa harus melalui jalur hukum. Kedepan Pihak Desa Adat berupaya meredam dan menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di Desa Adat dengan harapan dapat memberikan raya nyaman kepada Investor yang telah membantu perekonomian masyarakat Adat,” ujarnya, Selasa (12/9/2023). rls/gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER