RTH Bung Karno Resmi Dibuka, Dilengkapi Perpustakaan Digital Dan Konvensional

  • 04 Juni 2023
  • 15:35 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1430 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com- Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng dituntut aktif dan kreatif dalam menyajikan sebuah wahana yang tidak hanya monoton berjibaku dengan buku-buku yang tebal dan berat, akan tetapi bisa mengenalkan dengan cara baru, yakni dengan sentuhan teknologi zaman now yang lebih efektif dan komunikatif. Mengingat di era digital seperti sekarang, masyarakat sudah sangat dimanjakan dengan berbagai pilihan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. 

 

Berangkat dari hal tersebut, lahirlah terobosan baru yakni perpustakaan dengan konsep digital dan konvensional yang berlokasi di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno Singaraja, pada Kamis, (1/6/2023). 

 

Selama ini berbicara tentang RTH Taman Bung Karno, terbesit dipikiran hanya ada patung dan panggung stage Singa Ambara Raja yang gagah serta ruang museum sejarah Soekarno dan ibunya Nyoman Rai Srimben. Namun kali ini sedikit berbeda, dimana dimuseum sejarah Bung Karno itu, telah dipercantik dengan buku-buku sejarah Bung Karno lengkap beserta fotonya. Dimuseum ini, masyarakat juga akan dapat memilih untuk membaca buku sejarah Bung Karno secara konvensional ataupun melalui digital.

 

Dikonfirmasi di lokasi perpustakaan, Kepala DAPD Kabupaten Buleleng Made Era Oktarini mengatakan perpustakaan ini adalah sebagai wadah menyalurkan informasi dengan cepat, tepat dan global serta dapat diketahui masyarakat luas tentang sejarah dari Bung Karno. 

 

Dan masyarakat juga bisa mengunjungi perpustakaan ini secara umum karena disini tersedia 130 buku konvensional dan 22 ebook digital. Selain itu, disetiap foto yang terpanjang cantik didinding perpustakaan juga sudah terpasang barcode.

 

"Pengunjung hanya perlu scan barcode saja pada fotonya dan kemudian bisa membaca langsung sejarahnya disana. Namun untuk pengunjung yang kurang memahami digitalisasi bisa membaca langsung lewat buku konvensionalnya," jelasnya.

 

Lebih lanjut Kadis Era Oktarini menerangkan perpustakaan ini merupakan rancangannya dari awal tahun lalu. Bahkan dirinya sempat berkoordinasi ke Bale Agung Buleleng untuk mencari informasi tentang sejarah Bung Karno. 

 

"Kedepan nanti, kami akan terus mengembangankan perpustakaan dan akan ditingkatkan. Mengingat saat ini terkendala kapasitas server yang belum memadai." ungkapnya. 

 

"Perpustakaan berbasis e-book ini memerlukan server yang kuat dan kita belum bisa maksimalkan, secepatnya akan dikoordinasikan dengan Dinas Kominfosanti agar bisa bersinergi dalam pengembangan terutama pada servernya," ujarnya menegaskan. 

 

Iapun menyebut, bagi peminat baca yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi RTH Bung Karno, agar tidak perlu khawatir. Karena DPAD juga sudah menyiapkan aplikasi digital perpustakaan yang bisa diakses dari rumah dengan situs slim.bulelengkab.go.id. 

 

"Jadi, pengunjung bisa akses dari rumah dan menggali informasi melalui smartphone atau komputer. Dan dalam hal ini, kami berharap melalui perpustakaan ini dapat menumbuh kembangkan minat baca dan meliterasi sejarah khususnya Bung Karno. Karena perpustakaan tidak hanya tempat untuk membaca saja melainkan juga sebagai sarana untuk memahami isi dari buku tersebut." tutup Kadis Era Oktarini.sad/adn

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER