Jaga Kebersihan Kaldera Batur, Dewan Bangli Sarankan Peranan TPS3R dan Desa Ditingkatkan

  • 06 Mei 2023
  • 13:45 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1702 Pengunjung
Komang Carles

Bangli, suaradewata.com - Kebersihan kawasan kaldera Gunung Batur, Kintamani yang notabene telah ditetapkan sebagai Geopark oleh Unesco menjadi perhatian serius kalangan DPRD Bangli. Para wakil rakyat ini meminta Pemerintah mencarikan solusi terkat maraknya pembuangan sampah di Kaldera Gunung Batur dan areal hutan lindung di Kecamatan Kintamani. Pasalnya, sampah ini selain berdampak pada kesehatan, juga akan berpengaruh pada citra pariwisata Kintamani. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles saat dikonfirmasi, Kamis (4/5/2023).

Kata Carles, pembuangan sampah ini muncul lantaran masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait dengan kebersihan lingkungan. Karenanya, dirinya mengajak masyarakat untuk ikut peduli dengan kebersihan lingkungan disekitarnya. "Jadi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat ini diperlukan peranan semua pihak. Baik pemerintah daerah, pemerintahan desa dan semua komponen lainnya. Memang menumbuhkan kesadaran masyarakat ini diperlukan waktu panjang. Jadi semua masih berproses,” ujar politisi Partai Demokrat itu.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga perlu mencarikan solusi lain. Sepeeti, meningkatkan peranan dari keberadaan TPS3R. Yang mana, keberadaan TPS3R ini tentunya akan sangat menunjang dalam penanganan sampah berbasis sumber. “Pemerintah bisa saja meningkatkan anggaran untuk pembangunan TPS3 R ini, sehingga setiap desa memiliki TPS3R ini,” pintanya.

Sebutnya lagi, pemeritah desa juga bisa berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan di wilayahnya, khususnya kawasan Kaldera Gunung Batur serta kawasan hutan di Kintamani. Yang mana, desa dengan APBDes-nya bisa saja menganggarkan untuk mengangkat petugas kebersihan desa. “Kayaknya desa bisa mengangkat petugas kebersihan desa,” sebut pria asal Desa Batur ini.

Selain itu, kata Carles, desa juga bisa mendorong keberadaan bank sampah, sebagai solusi untuk mengatasi timbunan sampah plastic. Dia mencontohkan di Desa Batur Utara, kebaradaan Bank Sampah cukup efektif dalam menangani keberadaan sampah plastic. Yang mana, di Desa Batur Utara masyarakat bisa menjual sampah plastic ke bank sampah. “Masyarakat di Batur Utara lewat gebrakan pak Mekel setai bulan menjual sampahnya. Saya sendiri ikut jual sampah, dan Pihak Desa memberikan hadiah sebagai perangsang masyarakat agar berlomba-lomba menjual sampah plastic ke bank sampah,”ujarnya. 

Dengan gebrakan Pak Mekel Batur Utara, lanjutnya, masyarakat sudah mulai membiasakan diri untuk melakukan pemilhan sampah. Yang mana, sampah plastic, kertas dan kaleng minuman bekas bisa dijual ke bank sampah. Sementara sampah organik diolah untuk kompos sementara sampah residu dibuang ke tempat pembuangan Ahir (TPA) Bangklet. “Kalau semua desa bisa menerapkan ini tentunya pembuangan sampah plastik tidak pada tempatnya bisa diminimaliisir,” pungkas Carles. ard/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER