Tingkat Pemahaman Tentang NRW, 40 Pegawai Perumda TAB Digembleng dalam Inhouse Training

  • 03 Maret 2023
  • 08:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1521 Pengunjung
Peserta Inhouse Training Pengendalian Air Tak Berekening atau NRW yang digelar Perumda Tirta Amertha Buana saat melakukan praktek Step Test, Kamis malam (2/3/2023).foto istimewa

Tabanan, suaradewata.com – Untuk meningkatkan pemahaman pegawai tentang metodologi pengendalian Non Revenued Water (NRW) atau air tak berekening, maka Perumda Tirta Amertha Buana Kabupaten Tabanan menggelar Inhouse Training Pengendalian Air Tak Berekening atau NRW yang dilaksanakan mulai 28 Februari 2023 hingga 3 Maret 2023.

Direktur Teknik Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan, I Gede Suryantara menerangkan bahwa Non Revenued Water merupakan isu utama abad ini di kancah perairminuman dunia. Kegagalan program banyak disebabkan karena tidak adanya metode yang sinergis dan terintegrasi dalam seluruh aspek sumber daya.

“Tool and Man Power menjadi tidak tampak peranannya dikala tidak ada sinergi yang sistematis di dalam merencanakan dan menjalankan program pengendalian NRW. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang metodologi pengendalian NRW yang relevan dan up to date sehingga PDAM mampu mengimplementasikan pengendalian NRW secara mandiri, terstruktur, dan terukur,” tegasnya.

Ditambahkannya, meskipun angka air tak berekening Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan tidak begitu tinggi atau tidak sampai melampaui ambang batas, nyatanya telah banyak bukti yang dirasakan bahwa tingkat NRW yang tinggi mengakibatkan kerugian financial dan non-financial yang besar. Apabila ditinjau dari sisi keuangan, air yang tidak bisa direkeningkan menimbulkan kerugian perusahaan yang besar. Dari sisi pelayanan (non-financial), NRW mengakibatkan kualitas pelayanan yang tidak optimal baik secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air yang didistribusikan. Keberhasilan program juga ditentukan oleh ketajaman kajian yang tertuang dalam tiap laporan kegiatan pengendalian NRW.

“Prestasi kerja tim perlu dituangkan dengan bentuk yang menarik dan susunan yang jelas dan sistematis sehingga manfaat program dapat disampaikan dengan bukti-bukti actual dan meyakinkan," lanjutnya.

Pelatihan itu sendiri mendatangkan instruktur dari Yayasan Pendidikan Tirta Dharma Pamsi Akademik Teknik Tirta Wiyata, Gagak Eko Bhaskoro. Dengan demikian juga diharapkan para peserta pelatihan yang jumlahnya 40 orang nantinya dapat menyalurkan ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan kepada rekan kerjanya.

Sementara itu, narasumber pelatihan, Gagak Eko Bhaskoro mengatakan bahwa pelatihan itu memiliki tujuan untuk mempelajari arti pentingnya pengendalian NRW. Selain itu juga untuk  mempelajari penyusunan Neraca Air dan Infrastructure Leakage Index (ILI) hingga penyusunan program NRW. “Yang tidak kalah penting juga mempelajari metodologi pengendalian NRW, mempelajari cara menyusun laporan yang berkualitas, serta mempelajari pengelolaan pelaksanaan pengendalian NRW,” paparnya.

Pada pelatihan hari ketiga, para peserta juga diajak melakukan praktek Step Test langsung disejumlah titik pada Kamis malam (2/3/2023) untuk mengetahui adanya kebocoran.

Salah satu peserta pelatihan, I Gde Putu Yudi Sastrawan yang merupakan Plh Kasubag Pengamat Meter Bagian Langganan mengatakan jika pelatihan tersebut sangat lah penting untuk diikuti. Sebab NRW itu sendiri sangat penting untuk dipahami sehingga dapat dilakukan langkah dan metode untuk mencegah NRW. ayu/yok

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER