Komisi I DPRD Tabanan Harap DTW Ulundanu Beratan Jadi Bagian Perencanaan Pembangunan DPRD Bali

  • 01 Maret 2023
  • 09:55 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1838 Pengunjung
Ketua Komisi I DPRD Tabanan, Putu Eka Putra Nurcahyadi. (foto ISTIMEWA)

Tabanan, suaradewata.com -  Adanya temuan pedagang liar dan bangunan tidak berijin di areal Danau Beratan Kecamatan Baturiti, Tabanan dalam sidak yang dilakukan oleh Lintas Komisi DPRD Bali pada tanggal 23 Februari lalu yang menurutnya terkesan ada pembiaran ditanggapi oleh Ketua Komisi I DPRD Tabanan, Putu Eka Putra Nurcahyadi.

 

Menurutnya penataan lingkungan sekitar kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan sampai saat ini sudah dilakukan sesuai dengan peruntukan. Termasuk juga pedagang yang ada disekitar areal DTW dinyatakan sudah mendapat pengawasan.

 

"Untuk pembangunan di luar rumah tinggal di areal sekitar Ulundanu, sudah melalui pemantauan dari pihak desa Adat dan pihak-pihak yustisi yang bersangkutan, sehingga tidak unsur kami membiarkan adanya pelanggaran di areal DTW Ulundanu Beratan," tegasnya.

 

Hanya saja, untuk pembangunan masih memerlukan kajian untuk memaksimalkan konsep penataan DTW Ulundanu Beratan secara menyeluruh sehingga nantinya areal DTW Ulundanu Beratan bisa menjadi destinasi yang megah. Disamping itu kawasan DTW Ulundanu Beratan menjadi bagian dari perencanaan tata ruang khusus RTRW Kabupaten Tabanan yang dipastikan untuk dikaji lebih lanjut.

 

Lebih lanjut, adanya sidak DPRD Provinsi Bali, diharapkan dapat  menjadi bagian dari perencanaan pembangunan di DPRD Provinsi Bali. “Penataan Ulundanu diharapkan bisa menjadi perhatian dari DPRD Provinsi Bali. Sehingga DTW Ulundanu Beratan bisa mendapatkan mega proyek penataan seperti halnya penataan Pura Besakih, mengingat DTW Ulundanu sendiri merupakan salah satu ikon pariwisata  Bali," pungkas politisi PDIP asal Marga tersebut.

 

Sebelumnya diberitakan bahwa  dalam sidak DPRD Provinsi Bali yang terdiri dari Komisi I dan Komisi III DPRD Bali ke kawasan DTW Ulundanu Beratan, ditemukan tengah berlangsung pembangunan yang diduga melanggar sempadan Danau Beratan serta kedapatan banyak pedagang-pedagang kaki lima yang melanggar aturan dan mengganggu pengguna jalan yang melintas di Jalur Denpasar-Singaraja tersebut. ayu/yok

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER