Jual Ikan Dari Keramba, Dosen Undiksha Tewas Tenggelam di Danau Batur

  • 17 November 2022
  • 17:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1678 Pengunjung
Petugas bersama warga saat melakukan evakuasi korban tenggelam di danau Batur, Kintamani. SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Nasib tragis dialami I Ketut Putrajaya alias Dongol (32), warga Desa Kedisan, Kintamani, Bangli. Pasalnya, usai menjual ikan dari keramba di kawasan Danau Batur. Sampan fiber yang dipergunakannya diterjang gelombang tinggi hingga terbalik dan menyebabkan korban yang tanpa menggunakan baju pelampung tenggelam. Proses evakuasi korban yang diketahui salah satu dosen di Undiksha dilakukan petugas Pol.Airud Polres Bangli bersama warga pada Rabu (16/11) sekitar pukul 11.30 Wita. Hanya saja, saat ditemukan korban yang baru menikah sebulan lalu sudah lemas dan setelah dicek korban sudah tak bernyawa. 

Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan korban tenggelam di danau Batur tersebut. "Sampan yang dinaiki terbalik. Korban tenggelam," ungkapnya. Diterangkan, kronologis kejadian berawal Rabu (16/11), sekitar pukul 09.00 Wita, saksi Wayan Pageh Yasa (47) dari Banjar Samu, Desa Singapadu, Gianyar, datang ke sekitar TKP, untuk membeli ikan mujair. 

Saat tiba di tepi Danau Batur, saksi Wayan Pageh Yasa bertemu dengan saksi Ni Komang Sintawati (45). Karena ukuran ikan mujair yang mau dibeli ukuran besar, saksi Ni Komang Sintawati menawarkan ikan mujair di kuramba milik korban. Dimana saat itu korban mengajak saksi Pageh Yasa untuk melihat langsung ikan milik korban yang berada di kuramba di tengah Danau Batur. "Keduanya lalu ke tengah danau menggunakan perahu terbuat dari fiber warna biru,"sebut Ruli.

Sampai di keramba, saksi memilih ikan bersama korban. Kemudian korban dan saksi kembali menuju tepi danau. Saat kembali hendak menuju ke tepi danau, pada posisi 50 meter jarak perahu untuk sampai di daratan, tiba-tiba datang ombak besar dan air danau masuk ke dalam perahu. Perahu fiber itu langsung terbalik setengah posisi. Keduanya langsung terjatuh ke dalam air dengan kedalaman diperkirakan 7 meter. "Saksi bisa selamat, karena mengenakan jaket pelampung. Sedangkan korban tidak pakai. Terlebih korban pakai sepatu bot, yang bobotnya tentu berat. Korban langsung tenggelam ke dalam danau,"ungkap Kapolsek.

Sementara  saksi kemudian berusaha berenang ke tepi danau dan minta pertolongan. Selang 1 jam 30 menit korban baru bisa ditemukan dan berhasil dievakuasi oleh Satuan Pol Airud dan di bantu oleh warga sekitar. Setelah dilakukan pertolongan pertama dari petugas medis Puskesmas Kintamani IV, alumnus Pendidikan Geografi, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Undiksha ini pun dinyatakan sudah meninggal dunia. "Saat ini, jenazah korban sudah dibawa  ke rumah duka di Kedisan," pungkasnya.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER