Ary Surya Wdaya Artha Ajukan Keberatan Tanah dan Bangunan Dilelang Tanpa Pengadilan
- 15 November 2022
- 18:15 WITA
- Buleleng
- Dibaca: 1550 Pengunjung
Buleleng, suaradewata.com - Rencana pelaksanaan lelang atas objek tanah dan bangunan dengan SHM No. 1694 tanggal 09 Februari 2012 terdaftar atas nama Nyoman Sujani Artha di Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, yang menjadi agunan kredit oleh CV Artha Jaya Perkasa oleh Bank Mandiri, membuat pihak ahli waris pemilik tanah dan bangunan tersebut yakni Ary Surya Wdaya Artha menjadi gerah. Dan pada Selasa, (15/11/2022) melakukan perlawanan dengan mengajukan keberatan.
Terbukti melalui tim kuasa hukumnya, Ary Surya Wdaya Artha melayangkan surat permohonan penundaan pelaksanaan lelang Hak Tanggungan (HT) atas sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No.
1694/Desa Kalibukbuk, seluas 1.180 meter persegi atas nama Nyoman Sujani Artha (Alm) No. 14/INS/XI/2022 kepada Kantor Pelayanan Kekayaaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja, pada Senin, (14/11/2022).
Nyoman Sunarta, SH selaku koordinator Tim Kuasa Hukum Ary Surya Wdaya Artha mengatakan, saat ini Ary Surya Wdaya Artha adalah ahli waris dari Alm Nyoman Sujani Artha dan berhak serta menguasai maupun menempati objek lelang berupa sebidang tanah dan bangunan tersebut. Namun, objek itu dijadikan jaminan oleh Ni Nyoman Srie Ayu Widiyadari Artha selaku Direktur CV Artha Jaya Perkasa pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
"Secara tegas klien kami yakni Ary Surya Wdaya Artha keberatan dan menolak atas pelaksanaan lelang itu. Mengingat, klien kami selaku pihak yang berhak atas objek lelang itu, selama ini tidak pernah terlibat atau dilibatkan dalam proses utang yang dibuat Ni Nyoman Srie Ayu Widiyadari Artha selaku Direktur CV Artha Jaya Perkasa dengan Bank Mandiri," jelasnya.
Adv Sunarta yang akrab dengan awak. Media ini menyebut dengan adanya keberatan dan penolakan itu, kliennya telah mengajukan Gugatan Perlawanan atas objek lelang ke pihak Pengadilan Negeri (PN) Singaraja, sebagaimana telah tercatat dalam Register Perkara No. 601/Pdt.Bth/2022/PN.Sgr, tanggal 14 November 2022.
"Dengan adanya hal ini, kami mohon agar pihak KPKNL Singaraja menunda pelaksanaan lelang hak tanggungan yang terletak di Desa Kalibukbuk beserta bangunan yang ada diatasnya, yang rencana dilaksanakan pada Selasa, (15/11/2022). Klien kami juga sudah mengajukan Gugatan Perlawanan atas objek lelang tersebut ke PN Singaraja," ungkap Sunarta.
Lebih lanjut dikatakan hingga saat ini objek tersebut masih dimanfaatkan klien-nya sebagai sumber mata pencaharian pihak keluarga dengan membuka usaha rumah makan.
"Sekitar bulan Oktober Tahun 2022, klien-kami menerima surat dari Bank Mandiri yang ditujukan ke Nyoman Sujani Arta yang notabene adalah ibu klien-nya yang sudah meninggal dunia." terang Sunarta.
Surat tersebut berisi pemberitahuan pelaksanaan lelang agunan Kredit atas nama CV Artha Jaya Perkasa dengan No. MNR.RCR/REG.DPS.17185/2022 tertanggal 20 Oktober 2022. Setelah ditelusuri, akhirnya klien-nya mengetahui jika pada 19 November 2013, Ni Nyoman Srie Ayu Widiyadari Artha selaku Direktur CV Artha Jaya Perkasa membuat perjanjian Utang Piutang dengan Bank Mandiri.
Bahkan, perjanjian utang piutang itu dibuat tanpa sepengetahuan pihak klien-nya yang juga berhak atas objek tersebut selaku ahli waris dari Alm Nyoman Sujani Artha. Bahkan, diketahui nominal bahwa hutang itu mencapai sekitar Rp3 miliar sesuai Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja dibawah tangan.
"Klien kami menolak dan keberatan jika dilakukan penjualan objek itu melalui lelang, klien kami punya hak atas objek tersebut. Kami menilai, pelaksanaan lelang atas objek itu tidak sah dan melawan hukum, karena tanpa melalui pertolongan hakim ataupun tanpa fiat eksekusi dari pengadilan sesuai dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1996," ucap tegas Nyoman Sunarta.sad/nop
Komentar