Suspek Rabies di Buleleng, Gigitan Anjing Kembali Menelan Korban Jiwa

  • 27 Oktober 2022
  • 23:20 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1665 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com - Sungguh malang nasib yang dialami seorang pria berinisial NY berusia 57 tahun berasal dari Banjar Dinas Dauh Margi, Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Dimana ia telah dinyatakan meninggal dunia usai digigit anjing terinfeksi rabies. Artinya,  kasus gigitan anjing yang menyebabkan kematian, kembali terjadi di wilayah Buleleng. 

Sebelum meninggal dunia,  korban NY sempat dibawa ke rumah sakit karena mengeluh dirinya mengalami sesak nafas dan susah menelan. Jadi dengan adanya kematian korban ini, menambah daftar kematian akibat rabies di wilayah Buleleng.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD, membenarkan adanya korban meninggal akibat suspek rabies. 

Disebutkan pada awalnya yakni Senin, (24/10/2022) korban datang ke rumah sakit. Selanjutnya pada Rabu, (26/10/2022), korban dinyatakan meninggal dunia. 

"Saat datang korban mengaku sulit menelan, sesak nafas, dan tidak mau minum air," jelas Arya Nugraha, pada Kamis, (27/10/2022) siang.

Dari informasi, dikatakan bahwa korban digigit anjing sekitar 2 bulan yang lalu, serta tidak dilakukan pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR). Selanjutnya sikorbanpun sempat mendapatkan perwatan di RSUD Pratama Tangguwisia di Kecamatan Seririt, sebelum akhirnya korban di rujuk ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan penanganan secara medis. 

"Sebelum meninggal, tekanan darah korban turun dan nafasnya terhenti," tandas Arya Nugraha.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng, dr. Sucipto mengatakan, korban digigit anjing pada bagian betis kanan. Sementara itu setelah menggigit, anjing justru dibunuh. Sehingga tidak sempat dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk diberikan penanganan.

"Kami sangat menyayangkan kembali jatuh korban meninggal akibat rabies. Padahal itu bisa dihindari, jika pemilik anjing itu tidak melepasliarkan anjing peliharaannya," ucap Sucipto.

Bukan hanya itu, korban juga tidak segera diberikan VAR usai digigit anjing. Padahal ketersediaan VAR di Buleleng cukup. Tidak saja VAR yang tersedia, namun serum anti rabies (SARS) bagi warga tergigit anjing pada bagian kepala juga telah tersedia. 

"Hingga akhir tahun 2022, sudah ada 8 kasus kematian akibat rabies. Dari bulan Februari hingga kasus di Desa Tirtasari. Dan kami sudah sering mengedukasi masyarakat untuk tidak melepas liarkan anjing peliharaannya. Apabila ada yang kena gigit anjing, secepatnya diberikan VAR sembari menangkap anjing itu untuk memastikan rabies." tandas Sucipto. Sad/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER