Kasus Meninggal Akibat Rabies Muncul di Gianyar

  • 14 Oktober 2022
  • 20:05 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1637 Pengunjung
Ilustrasi, Foto/Suber: Google

Gianyar, suaradewata.com - Seorang warga Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, meninggal diduga kena rabies setelah sempat menjalani perawatan di RS Family Husada, Kamis (13/10/2022).  

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni saat dikonfirmasi, membenarkan informasi tersebut. Dikatakannya, berdasarkan investigasi yang dilakukan pihaknya, pada 13 Oktober 2022, Dinas Kesehatan Gianyar mendapatkan informasi dari RS Family Husada bahwa ada pasien yang datang dengan gejala klinis menyerupai rabies dengan riwayat gigitan anjing tiga bulan lalu.  

"Pasien masuk rumah sakit tanggal 12 Oktober sore dengan keluhan sakit perut dan sakit pada kedua kaki. Pada 13 Oktober dini hari, korban dilaporkan mengalami gelisah, air liur berlebih, keringat banyak, tidak berani mendengar suara kipas angin dan takut pada air. Itu merupakan gejala suspek rabies," ujar Ariyuni.  

Mendapat laporan tersebut, Tim Surveilance Dinkes Gianyar langsung melakukan investigasi ke RS Family Husada, 13 Oktober pagi. Dan, saat itu pasien masih dalam perawatan. Berdasarkan keterangan suami korban, Gusti Ngurah Putu Raka (40), menyebutkan bahwa istrinya sempat dibawa ke RSUD Sanjiwani pada 12 Oktober 2022 dengan kelurahan sakit perut dan sakit di kedua kaki.  

Oleh petugas di Sanjiwani, pasien diberikan obat dan diperbolehkan pulang dengan diagnosa infeksi saluran kencing. Dimana saat itu, pihak pasien telah mengungkapkan bahwa yang bersangkutan sempat digigit anjing di depan rumah. Gigitan tersebut melukai jari kaki kiri, dengan jenis luka tusuk dan robek sekitar 3 cm.  

Saat itu, oleh korban yang bernama Ni Nyoman Sarmi tersebut, lukanya telah dicuci dengan air bersih dan telah dibawa ke dokter praktek terdekat. Namun saat itu hanya diberikan obat, tanpa diberikan VAR. "Menurut suami korban, anjing yang sama juga menggigit orang lain. Anjing yang menggigit ini memang hidup liar di sana. Dan saat ini tidak pernah terlihat lagi. Saat ini kami telah memberikan var pada warga lain yang digigit dan pemberian var pada kontak erat dengan pasien yang meninggal," ujar Ariyuni. 

Terkait stok VAR, Ariyuni mengatakan jumlah yang ada saat ini masih sangat mencukupi. Yakni sebanyak 135 vial. Di setiap puskesmas di Kabupaten Gianyar memiliki stok 10 sampai 20 vial. "Stok VAR kita sangat aman. Bercermin dari kejadian ini, diminta pada masyarakat agar langsung ke puskesmas usai digigit anjing agar diberikan suntikan VAR," pintanya. gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER