Gemuruh Bali Harap Buruh Tetap Solid Perjuangkan Kesejahteraan

  • 04 September 2022
  • 16:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1679 Pengunjung
Dewan Pimpinan Wilayah Gerakan Masa Buruh (Gemuruh Bali) Provinsi Bali, Sagung Rat Budiani, photo :buma/SD

Denpasar, suaradewata.com - Dewan Pimpinan Wilayah Gerakan Masa Buruh (Gemuruh Bali) Provinsi Bali merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Gemuruh ke-10, bertempat di Kantor DPW Nasdem Bali, Jumat (02/09/2022). Kegiatan yang berlangsung mulai siang hari sampai sore ini diisi dengan  donor darah, pemotongan tumpeng dan terakhir acara workshop kecantikan oleh DPD Tirakusuma Provinsi Bali.

Pada kesempatan tersebut Ketua Gemuruh Bali, Sagung Rat Budiani, menyampaikan, selama pandemi covid-19 banyak buruh yang di PHK sepihak. Tidak hanya itu mereka juga  diintimidasi oleh pihak peruhasaan melalui UU Omnibuslaw Cilaka.

 “ Sehingga, Ini menjadi permasalahan Tenagakerja di Bali yaitu PHK sepihak serta intimidasi Melalui UU Omnibuslaw yang kemudian berkorelasi dengan buruh yang tidak mendapat haknya yaitu pesangon seperti sebelumnya,” terang Sagung Rat Budiani

Menurutnya, buruh-buruh yang sebelumnya dipecat akibat pandemik covid-19, lalu sekarang dipanggil seiring dengan pemulihan ekonomi, harus menghadapi  bahwa statusnya turun hanya menjadi Tenaga Harian (Daily Worker) bukan staf tetap lagi diperusahaan atau hotel tempat ia bekerja.

“Jadi perusahaan seperti Hotel sekarang menerapkan sistem multi skill sehingga harus mampu menguasai bidang bidang lainnya seperti contoh harus bisa Front Office, Security, House Keeping dan tidak terakomodir waktu kerja 8 jam malahan sering melebihi jam kerja seperti yang sudah tercantum dalam UU no 13 tahun 2003,” terang Sagung Rat Budiani

Hal ini diperparah dengan kondisi pengawasan masih kurang sehingga tidak dapat ditangani. Oleh sebab itu, menurut Sagung Rat Budiani, Gemuruh mengusulkan kepada Gubernur supaya pengawas lebih banyak ada pada tingkat Provinsi sehingga kasus-kasus yang dialami buruh dapat ditangani.

Terakhir, Sagung Rat Budiani, berharap bahwa buruh dapat bersatu untuk memperjuangkan kesejahteraan dan melawan segala bentuk ketidak berpihakan.

Sementara itu, Sekretaris Jendral Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, I Dewa Nyoman Budiasa, mengatakan, kondisi kesejahteraan buruh di Bali belum baik. Hal ini lantaran konversi UMR Daerah Bali dinilai masih rendah.“Jauh dari UMR Jakarta, padahal idealnya dengan spending tourist yang datang berkunjung di Bali disamping itu dengan devisa yang masuk di Bali harusnya berbanding seimbang dengan penghasilan income di Bali dengan minimal UMR di Bali harus sama dengan Kota Surabaya, saya rasa UMR sebanding dengan Jakarta masih masuk akal dan sangat rasional,” terang I Dewa Nyoman Budiasa. bay


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER