Pemerintah Siapkan Strategi Bansos Jika BBM Naik

  • 27 Agustus 2022
  • 18:15 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1465 Pengunjung
Ilustrasi, Foto/Suber: Google

Opini, suaradewata.com - Pemerintah akan memberikan bansos (bantuan sosial) lagi jika harga BBM (bahan bakar minyak) jadi dinaikkan. Bansos ini diberikan agar dampak kenaikan BBM dapat diminimalisasi.

Harga BBM jenis Pertalite akan disesuaikan oleh pemerintah. Keputusan ini memang mengejutkan tetapi pemerintah terpaksa melakukannya, karena harga minyak mentah dunia juga naik drastis. Dari yang sebelumnya hanya 65 dollar Amerika per barrel menjadi 100 dollar per barrel. Penyesuaian harga juga dilakukan karena beban subsidi terlalu banyak.

Jika harga BBM tidak dinaikkan maka pemerintah harus menanggung subsidi lebih dari 500 Triliun Rupiah. Beban ini sangat berat sehingga mau tak mau subsidi harus dikurangi. Lagipula, harga Pertalite hanya naik sedikit saja, yakni dari 7.500 jadi 10.000 rupiah per liter. Harga itu dinilai masih terjangkau oleh seluruh kalangan.

Meski harga BBM dinaikkan tetapi pemerintah tetap memperhatikan rakyat miskin, karena akan ada bansos yang diberikan. Bansos adalah kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar, agar rakyat kecil bisa menikmati manfaatnya. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa bansos disiapkan sebagai bantalan atas kompensasi kenaikan harga BBM.

Skema bansos memang belum diberikan karena masih dalam proses rapat. Namun Menteri Airlangga menjamin hasil keputusan bansos akan keluar dalam waktu dekat. Dalam artian, masyarakat akan terjamin bansosnya dan tidak usah terlalu khawatir akan kenaikan harga BBM.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa jumlah dan waktu bansos bisa ditambah kalau diperlukan. Bisa jadi bansos akan diberi hingga tahun depan, tergantung dari keputusan pemerintah. Dalam artian, bansos tak hanya diberi hanya 1 atau 3 bulan tetapi bisa sampai 12 bulan ke depan, tergantung dari pengaturan anggaran pemerintah.

Pemberian bansos sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM patut diapresiasi. Penyebabnya karena pemerintah tidak mengabaikan suara rakyat kecil. Mereka layak diberi bansos karena memang membutuhkannya, dan bisa dimanfaatkan untuk dibelanjakan. Misalnya untuk membeli sembako dan kebutuhan sehari-hari.

Bansos sebagai kompensasi pada rakyat kecil amat tepat sasaran karena mereka yang membutuhkannya. Saat ini masih banyak masyarakat yang memiliki penghasilan tapi hanya di bawah upah minimum kota (UMK). Jika ada bansos maka mereka senang karena bisa menambah pemasukan.

Lagipula, bansos yang diberikan berupa uang tunai, bukan beras dan sembako lain. Jadi akan lebih bermanfaat karena bisa dibelikan barang-barang sesuai dengan kebutuhannya. Uang bansos juga bisa dibayarkan untuk sekolah anak-anak (uang SPP).

Pemberian bansos pada rakyat kecil juga sangat tepat karena jika BBM terus-menerus disubsidi, maka subsidinya justru disalahgunakan oleh orang yang sebenarnya lebih mampu. Orang itu membeli BBM jenis Pertalite padahal dia punya uang untuk membeli Pertamax atau BBM lain yang lebih mahal.

Oleh karena itu banyak orang yang mengapresiasi pemberian bansos BBM karena ketepatannya. Tidak seharusnya subsidi BBM disalahgunakan dan jika ada pelanggaran akan susah mengontrolnya. Namun dengan penyesuaian harga Pertalite dan pemberian bansos, akan meminimalisir penyalahgunaan tersebut.

Pemberian bansos akan sangat bermanfaat karena jika harga BBM disesuaikan, harga-harga lain akan menyusul juga. Jika ada bansos maka rakyat kecil akan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka masih bisa membeli beras dan berbagai barang lain meski harganya berubah.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman, menyatakan pemberian bansos BBM memang jadi usulannya. Menurutnya, ada perbedaan harga yang sangat besar antara BBM subsidi dengan BBM industri. Perbedaan ini yang disalahgunakan oleh para oknum sehingga mereka menyerobot jatah BBM subsidi. Akibatnya penyalurannya jadi terhambat.

Meski belum ada keterangan resmi dari pemerintah, bagaimana skema bansos BBM tetapi bisa jadi polanya akan sama dengan pemberian bantuan yang sebelumnya. Bisa jadi bansos akan langsung ditransfer ke nomor rekening rakyat yang membutuhkan. Alternatif lain, penerima bansos bisa mencairkannya di Kantor Pos, karena bisa jadi ada yang tidak memiliki rekening di bank.

Bantuan sosial akan diberikan kepada masyarakat, khususnya rakyat kecil. Bansos akan menjadi kompensasi dari kenaikan harga BBM jenis Pertalite yang akan dijual seharga 10.000 rupiah per liternya. Apresiasi diberikan kepada pemerintah karena memberikan kompensasi berupa bansos, yang akan lebih tepat sasaran karena langsung diberikan kepada rakyat kecil yang berhak.

Astrid Widia, Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER