Yayasan Bali Matangi Upayakan Barista Muda Unggul dengan Pelatihan Gratis

  • 21 Agustus 2022
  • 08:30 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1593 Pengunjung
Yayasan Bali Matangi Adakan Pelatihan Barista di Pasraman Satyam Eva Jayate, Denpasar, Sabtu 29 Agustus 2022

Denpasar, suaradewata.com - Yayasan Bali Matangi merayakan Hut tahun ke 4 dengan mengadakan pelatihan barista gratis di Pasraman Satyam Eva Jayate, Denpasar, Sabtu 20 Agustus 2022. 

Dalam sambutannya, Ketua Komite Hut-4 Yayasan Bali Matangi Nyoman Murjana menyampaikan pelatihan barista ini adalah bagian dari serangkaian kegiatan yang diharapkan bisa memantik semangat pemuda untuk mengembangkan ilmu di bidang industri kopi.

" Yayasan Bali Matangi dalam Hut yang ke empat ini melakukan berbagai kegiatan, salah satunya pada hari ini kita laksanakan pelatihan barista yang langsung didampingi oleh penguji barista nasional, ini adalah bentuk nyata kita ingin mengembangkan SDM muda yang unggul, " ucapnya.

Menguatkan hal tersebut, Ketua Yayasan Bali Matangi Putu Eka Suyasa menyampaikan tantangan yang dihadapi Bali dalam mewujudkan barista muda yang unggul adalah kurang kuatnya mental berkompetisi yang go internasional, dan harus didukung dengan penguasaan bahasa Inggris.

" kita gak bisa bersaing memikirkan gimana cara nyari kerjaan jadi barista di toko sebelah, kita harus mikirnya gimana besok ada kompetisi barista di New York kita bisa menang, kita harus mulai creating barista style kita sendiri, " tandasnya.

Ia juga menambahkan bahwa sebagai negara tropis dimana kopi bisa tumbuh subur, seharusnya SDM Indonesia yang memiliki keunggulan dalam kompetisi - kompetisi tersebut.

" Kopi itu tumbuhnya di kita negara tropis tapi kok bisa (justru) orang Inggris, orang Amerika yang jadi juara barista. Kita harus lebih pintar dari mereka dalam meracik. Mental ini yang masih perlu di kita, " tambahnya.

Mendukung pernyataan tersebut, Pelaku ketenagakerjaan pariwisata Ida Bagus Mahendra Putra, menyampaikan besarnya permintaan barista yang unggul itu merupakan peluang untuk Bali tapi juga menjadi tantangan karena bersaing dengan negara - negara lain.

" Permintaan (barista) itu tidak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri. Permintaan spesialis barista itu sudah sampai di angka 2.000, kita masih kalah saing dengan Filipina dan India. Jadi ini harus kita jawab dengan pelatihan - pelatihan yang menyasar usia muda " ucapnya. 

Sebagai penutup, narasumber pelatihan barista yang juga merupakan seorang penguji barista nasional satu - satunya di Bali, Nyoman Gede Suasta menyebutkan bahwa industri kopi adalah prospek bisnis yang tidak akan pernah mati karena kopi sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat segala kalangan. 

" Kopi itu adalah komoditas yang dipakai setiap hari, jadi tidak akan pernah mati. Prospek bisnis kopi itu sustainable. Yang penting produk kopi itu dikreasikan. Dari kopi hitam menjadi kopi beraneka ragam, karena itu bisnis kopi ini baik dilanjutkan oleh barista muda yang kreatif, ".ran/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER