Pemerintah Tingkatkan Percepatan Transformasi Digital

  • 22 Juli 2022
  • 19:15 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1445 Pengunjung
Ilustrasi, Foto/Suber: Google

Opini, suaradewata.com - Pandemi Covid-19 saat ini membuat situasi global mengalami perubahan drastis khususnya dalam tatanan ekonomi dan sosial kemasyarakatan, termasuk Indonesia. Salah satu masalah dan menjadi tantangan imbas era pandemi ini adalah masa depan Indonesia di tengah guncangan disrupsi digital yang membuat kerentanan bagi kelas pekerja, khususnya kaum muda.

Seperti yang dikatakan Dimas Oky Nugroho selaku Ketua Perkumpulan Kader Bangsa yang menyoroti bagaimana pemuda di kancah global punya peran vital dalam mengubah kondisi dunia saat ini, berbagai masalah yg muncul akibat dari pandemi Covid-19 adalah tingginya angka pengangguran di hampir seluruh negara di dunia. Untuk di Indonesia sendiri Dimas mencatat bahwa setiap tahunnya ada 3 juta pengangguran yang sulit terserap akibat lapangan kerja yang semakin sempit.

Situasi seperti ini semakin diperparah dengan adanya pengangguran senyap dan mereka yang tidak memiliki jaminan dalam pekerjaannya. Penulis berpendapat bahwa situasi sulit tersebut harus segera diatasi, karena jika dibiarkan berlarut-larut, Indonesia akan mengalami kesulitan saat mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030 nanti. Apalagi saat ini mata dunia yang sedang menyoroti Indonesia sebagai negara yang cukup menguntungkan bagi investor global. Banyak negara yang percaya untuk menanamkan modal mereka di Indonesia.

Dengan demikian, program akselerasi digitalisasi yang dijalankan Presiden Joko Widodo dinilai menjadi kunci yang penting dalam menghadapi era disrupsi informasi. Penulis berpendapat bahwa keputusan yang dilakukan Presiden Joko Widodo untuk mendorong percepatan transformasi digital merupakan langkah yang tepat, karena akan menciptakan dampak positif nyata bagi kemajuan bangsa.

Senada dengan penulis, Andi Widjajanto selaku Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional yang mengatakan bahwa salah satu keberhasilan yang dilakukan Presiden Joko Widodo yaitu dengan melakukan adopsi teknologi seperti pembangunan infrastruktur digital sudah hampir tuntas.

Mengutip pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa saat ini adalah eranya transformasi, dimana kreatifitas insan muda generasi penerus bangsa tidak bisa berhenti pada model kerja konvensional yang sedikit banyak sudah mulai ditinggalkan imbas kemajuan zaman. Mereka harus mampu beradaptasi dengan tuntutan dan tantangan zaman ekonomi digital, sehingga ekonomi kreatif itu menjadi kunci utama, dimana anak-anak muda harus mampu beradaptasi mengikuti perkembangan era digitalisasi.

Akselerasi digitalisasi atau transformasi digital yang dilakukan Presiden Joko Widodo dapat membuka ruang digital dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu kedepannya dapat menjadi peluang yang sangat bisa dioptimalkan oleh masyarakat. Melalui akselerasi digital, akan tercipta sebuah ide-ide segar yang bisa langsung dieksekusi, khususnya dalam pemanfaatan kemajuan teknologi yang semakin berkembang.

Untuk mewujudkan percepatan pemulihan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui akselerasi transformasi digital, pemerintah saat ini sangat gencar untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pihak swasta.

Dalam hal ini, transformasi digital merupakan salah satu aspek yang penting untuk diwujudkan menuju Indonesia Maju 2045 dan telah menjadi salah satu isu prioritas dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia.

Menurut penulis, saat ini internet dan ruang digital merupakan tulang punggung Indonesia, sehingga penulis sangat setuju dan merupakan langkah yang tepat apabila pemerintah memiliki agenda untuk meningkatkan percepatan transformasi digital. Saat ini ruang digital seperti media sosial tidak hanya digunakan untuk memuaskan diri sendiri, namun juga harus digunakan untuk meningkatkan keterampilan digital untuk kedepannya.

Selain itu, transformasi digital dibutuhkan karena dapat membuka banyak peluang baru dan efisiensi operasional. Namun di sisi lain, transformasi digital juga menghadapi sejumlah tantangan.

Mahendra Siregar selaku Wakil Menteri Luar Negeri menyampaikan bahwa transformasi digital memberikan banyak peluang yang tidak didapatkan sebelumnya, terutama untuk bisnis-bisnis dengan modal yang rendah. Selain itu, transformasi digital menghadirkan peluang lebih banyak untuk melakukan inovasi. Sehingga anak-anak muda generasi penerus bangsa tidak hanya bekerja sebagai pegawai, tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Berdasarkan informasi yang penulis dapat, transformasi digital juga membuat pelaku usaha bisa bertahan menghadapi pandemi. Seperti yang terjadi pada Pipiltin Cocoa, Tissa Aunila selaku Co-foundernya mengungkapkan bahwa selama pembatasan pandemi, bisnis cokelat mereka sempat anjlok hingga 60 persen. Lalu, langkah yang diambil oleh Tissa adalah dengan melakukan transformasi yang memanfaatkan sarana online untuk memasarkan produknya seperti pada situs e-commerce.

Namun, selain dapat membuka peluang inovasi, perkembangan teknologi juga menghadirkan tantangan. Maudy Ayunda selaku Juru Bicara G20 Indonesia mengatakan bahwa transformasi digital seperti pisau bermata dua. Di satu sisi dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk menjangkau banyak orang. Namun, di sisi lainnya juga berdampak merugikan terhadap produktivitas dan kesehatan mental. Sehingga perlu adanya keterampilan digital bagi anak-anak muda agar mereka bisa melindungi diri sendiri yang salah satunya diajarkan melalui institusi pendidikan.

Dengan demikian, peningkatan percepatan transformasi digital yang dilakukan pemerintah memerlukan persiapan yang teliti. Hal tersebut dilakukan agar saat kita mengalami percepatan transformasi digital, masyarakat sudah siap dalam mengikuti arus yang muncul dari percepatan transformasi digital. Sehingga dengan percepatan transformasi tersebut, harapannya dapat menjadi peluang yang dapat dioptimalkan oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya.

Rahmat Gunawan, Penulis adalah kontributor Bunda Mulia Institute


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER