Puluhan Siswa Jalur Zonasi Tidak Lulus, Diduga Banyak Siswa Titipan

  • 04 Juli 2022
  • 21:40 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1588 Pengunjung
Ilustrasi, Foto/Suber: Google

Gianyar, suaradewata.com - Dalam rapat orang tua siswa yang difasilitasi Kepala Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Senin (4/7/2022), terungkap sebanyak 88 siswa yang mendaftar untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) menggunakan sistem zonasi tidak diterima. Pasalnya, penerimaan peserta didik baru sistem zonasi dikatakan telah habis kuotanya dan ada yang tidak masuk dalam zonasi SMP manapun. 

Dalam rapat tersebut, terungkap dari 6 sekolah dasar yang ada di Desa Saba, hanya dua sekolah yang masuk, yakni SD Negeri 2 Saba yang berlokasi di Banjar Blangsinga memenuhi zonasi di SMP Negeri 1 Blahbatuh dan SD Negeri 3 Saba yang berlokasi di Banjar Saba memenuhi zonasi di SMP Negeri 2 Blahbatuh. Selebihnya tidak ada siswa yang memenuhi sistem zonasi tersebut.  

Salah satu orang tua siswa mengungkapkan, dalam proses pendaftaran menurutnya sekolah sudah berproses sesuai prosedur. Pendaftarannya pun sudah ditentukan sesuai dengan sistem aplikasi. Namun dari 35 siswa di SD Negeri 1 Saba satu pun tidak diterima.  

“Saya ikuti, sistemnya sudah sesuai aplikasi. Dulu masuk SMP 2 Blahbatuh sudah diperbaiki, aman dari titik koordinat berubah ke SMP 1 Blahbatuh. Tapi malah satu pun tidak diterima. Apakah kuotanya dikurangi atau bagaimana,” ujarnya.  

Orang tua siswa pun berharap masalah ini bisa diperbaiki. Agar tidak terulang kembali, selalu terjadi. “Sebab kedepan permasalahan pasti sama, tidak diterima kuotanya dikurangi atau gimana. Kalau tidak mencakupi zona itu, bagaimana solusi. Saya sebagai orang tua jadi brabe dari Bonbiu, Banda, Pinda tidak ada yang diterima, seperti terbuang” ujarnya.  

Sementara Kepala Sekolah SD Negeri 4 Saba, I Gusti Ketut Sinia, mengatakan pihaknya sudah melakukan pendaftaran siswa melalui jalur zonasi sesuai prosedur. Memang diakuinya sangat terasa sekali wilayahnya tidak masuk zonasi. Hanya ada satu siswanya yang lolos karena melalui jalur prestasi. “Pihak sekolah sudah melakukan proses sesuai prosedur. Sangat terasa sekali, kita tidak termasuk zonasi. Berharap bisa dibantu, Banda, Bonbiu dan Pinda sama,” ujarnya. 

Pihak desa telah bersurat ke dinas pendidikan. Perbekel Saba, Ketut Redhana mengatakan pihaknya diarahkan untuk menghadap ke dinas pendidikan untuk mencari solusi permasalah ini. “Dan sesuai arahan akan diterima hari ini bersama kepala sekolah, kami hanya memfasilitasi, semoga ada jalan keluar, sebab kasian anak-anak kita yang tercecer,” jelasnya. 

Sementara itu, informasi di lapangan tidak diterimanya sejumlah anak ini akibat penuhnya kuota di SMP yang menjadi zonasi wilayah banjar Bonbiu, Banda, Pinda dan sebagian Saba. Penuhnya kuota zonasi tersebut ditengarai banyaknya siswa titipan dari anggota dewan. “Saya dengar kalau melalui anggota dewan bisa lolos, karena ada beberapa teman-teman menyarankan seperti itu karena tahun lalu anaknya juga demikian, tapi saya ikuti sesuai prosedur dulu,” imbuh salah seorang orang tua siswa.gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER