Satgas Pangan Buleleng Canangkan Monitoring Lapangan, Guna Antisipasi Isu Krisis Pangan

  • 24 Juni 2022
  • 17:55 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1567 Pengunjung
keterangan foto : wawancara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan yang juga selaku Sekretaris II Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng I Gede Putra Aryana berharap koordinasi ini nantinya dapat menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi pangan. ; Sumber Foto : sd/sad

Buleleng, suaradewata.com - Terhadap arahan presiden untuk menyikapi isu mengenai krisis pangan nasional dan mengantisipasi kelangkaan pangan, dengan sigap Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Ketahanan Pangan yang dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng yang juga selaku Sekretaris I Satgas Ketahanan Pangan Buleleng, Ni Made Rousmini didampingi Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng I Gede Putra Aryana di Ruang Rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), pada Kamis, (23/6/2022).

Diadakannya Rakor ini, guna membahas secara keseluruhan langkah ketahanan pangan merujuk laporan harian dari tiga komoditas yang ada, meliputi telur, cabe rawit, dan bawang merah yang tercatat masih dalam jumlah yang aman. 

Selanjutnya sebagai tindak lanjut kegiatan pemantauan langsung ke lapangan, juga dicanangkan guna memantau harga komoditas di pasar umum, serta sentra produksi di Buleleng. Dalam hal ini, dibagi menjadi tiga wilayah meliputi daerah barat, tengah dan timur yang akan dilaksanakan pada Jumat, 24 Juni 2022. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan yang juga selaku Sekretaris II Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng I Gede Putra Aryana berharap koordinasi ini nantinya dapat menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi pangan. Sehingga inflasi di Kabupaten Buleleng dapat terkendali. 

“Untuk menjaga kestabilan harga komoditas di pasar, langkah yang dilakukan Tim Satgas Ketahanan Pangan bersinergi bersama Perumda Swatantra dan Perumda Argha Nayottama untuk membeli produk - produk pertanian. Sehingga bisa bersaing dan mencegah kelangkaan komoditas pangan. Karena adanya penjualan komoditas keluar daerah dengan harga jual yang lebih tinggi ditawarkan pengepul.” jelas Putra Aryana.

"Mengenai pasokan tiga komoditas ini dari luar Bali kita pastikan tidak ada, namun kita tetap antisipasi persaingan harga yang dibeli oleh perusahaan daerah, dengan harga jual yang ditawarkan dari luar Bali," pungkasnya. Sad/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER