Masyarakat Buleleng Akan Memperoleh Siaran TV Secara Gratis Dengan Tampilan Lebih Jernih Tanpa Acak 

  • 23 Mei 2022
  • 21:05 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1447 Pengunjung
Kepala Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan saat menerima kunjungan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, Agus Astapa bersama rombongan di ruang kerjanya, pada Senin, (23/5). Foto: sad

Buleleng, suaradewata.com - Pemerintah Pusat memprogramkan tentang peralihan televisi (TV) analog menuju TV digital dalam waktu dekat ini. Hal ini menjadikan masyarakat Buleleng dimudahkan untuk mendapatkan siaran tv. Artinya masyarakat Buleleng akan memperoleh siaran tv secara gratis dengan tampilan lebih jernih tanpa adanya sistem acak, ketika menonton siaran langsung.  

“Dengan adanya peralihan tv analog ke tv digital, Kita berharap masyarakat Buleleng mendukung penuh program Pemerintah Pusat tentang peralihan televisi analog menuju televisi digital dalam waktu dekat ini. Dukungan ini penting dilakukan, guna memperoleh siaran tv gratis dengan tampilan lebih jernih tanpa adanya sistem acak ketika menonton siaran langsung.” Demikian ditegaskan Kepala Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan usai menerima kunjungan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, Agus Astapa bersama rombongan di ruang kerjanya, pada Senin, (23/5). 

Iapun menjelaskan kehadiran Ketua KPID Bali bersama rombongan ke Kabupaten Buleleng, dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) persiapan peralihan tv analog menuju tv digital. Berdasarkan regulasi Pusat, pendistribusian bantuan sarana penunjang tv digital akan berakhir pada tanggal 2 November 2022 mendatang.  

“Kita di Buleleng saat ini, masih menunggu jadwal pendistribusian Set Top Box (STB) kepada warga masyarakat, untuk bisa mengakses siaran tv digital. Jadi untuk sementara, melakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui peralihan menuju tv digital ini,” terang Kadis Suwarmawan. 

Terkait wilayah blank spot, pihaknya mengakui bahwasannya di Buleleng terdapat dua kecamatan yang masuk dalam titik blank spot. Hal itu terjadi karena topografi wilayah Buleleng yang “Nyegara Gunung”. Kendatipun demikian dan berdasarkan percobaan langsung di lapangan, tidak semua mengalami blank spot pada wilayah dua kecamatan tersebut.  

“Setelah kita coba di perkantoran desa memang blank spot, namun tidak demikian pada beberapa rumah warga. Semua tergantung pemasangan antenanya, baik dari tinggi antena dan ketepatan arahnya,” terangnya. 

Sebagai langkah mengatasi hal itu, menurut Suwarmawan pihak Pemerintah Provinsi Bali telah merencanakan membangun tower di Kabupaten Buleleng, guna menanggulangi kendala blank spot. Nantinya tower itu akan mampu mencakup titik blank spot dengan jangkauan kurang lebih 80 persen. Sehingga nantinya dapat menambah kekuatan sinyal ke seluruh wilayah Buleleng.  

“Semoga pembangunan tower ini cepat terealisasi sejalan dengan peralihan menuju tv digital. Untuk sekarang, kita secara berkelanjutan melakukan sosialisasi agar masyarakat luas mengerti berbagai informasi tentang tv digital dan juga penyaluran bantuan STB bagi masyarakat miskin yang sesuai dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS),” tutup Suwarmawan yang akrab disapa Ketsu ini.sad/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER