Ketua Dewan Buleleng Supriatna Peduli PMI, Persyaratan Pembiayaan dan Keamanannya

  • 17 Mei 2022
  • 18:30 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1432 Pengunjung
Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna,SH saat mengikuti Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Perlindungan Menyeluruh Kepada PMI Sebagai VVIP bertempat di Hotel Bali Taman, Singaraja, pada Senin, (16/5/2022). Foto: sad

Buleleng, suaradewata.com - Anggota DPRD Kabupaten Buleleng peduli dengan keberadaan para Pekerja Migran Indonesia (PMI), salah satunya terkait dengan persyaratan pembiayaannya dan pelindungan keberangkatan maupun kepulangannya. 

Seperti yang disampaikan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna,SH saat mengikuti Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Perlindungan Menyeluruh Kepada PMI Sebagai VVIP bertempat di Hotel Bali Taman, Singaraja, pada Senin, (16/5/2022). 

“Kita menginginkan agar persyaratan pembiayaan bagi Pekerja Migran Indonesia bisa dipermudah oleh pihak perbankan, ketika ingin bekerja ke Luar Negeri. Begitu juga terhadap keamanannya” ujarnya menegaskan.

Sosialisasi ini di buka oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali, Ketut Kariyasa Adnyana,SP dengan melibatkan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng, Direktur Strategi, Penempatan, Perlindungan Eropa dan Timur Tengah, Upt BP2MI Bali, pihak Bank BNI dan BPD Bali, serta Asosiasi PMI Buleleng.

Supriatna mengapresiasi dan menyambut gembira dengan ditempatkannya PMI sebagai personal VVIP. Sehingga dalam hal ini, diperlukan sosialisasi karena banyak informasi yang bisa didapatkan bagi masyarakat Buleleng. Terutama untuk masyarakat yang mencari kerja di Luar Negeri. 

“Kabupaten Buleleng dengan jumlah penduduk terbesar di Bali, saat ini banyak masyarakat yang berharap bisa bekerja di Luar Negeri. Salah satu diantaranya, ingin bekerja sebagai tenaga spa terapis terutama bagi tenaga kerja wanita dari Buleleng,” ungkapnya.

Supriatna juga menyebutkan bahwa dengan banyaknya yang ingin bekerja ke Luar Negeri, ternyata banyak pula persoalan yang didapatkan oleh PMI itu sendiri. Terutama dalam bidang pembiayaan untuk keberangkatan yang menjadi salah satu masalah bagi PMI. 

“Biasanya PMI sebelum berangkat, terlebih dahulu mencari modal kerja di LPD terdekat. Sehingga dengan adanya sosialisasi ini, terutama bagi lembaga Bank lain  berpeluang untuk membantu pembiayaan bagi masyarakat yang ingin bekerja ke Luar Negeri. Terutama dengan adanya program KUR yang memberikan bunga rendah untuk peminjaman bagi masyarakat. Jadi kita meminta agar pihak Bank tidak memberikan persayaratan yang memberatkan bagi PMI, apabila ingin mencari modal untuk berangkat ke Luar Negeri.” ucap tegas Supriatna putra Tejakula ini

 

“Saya menginginkan agar pihak Bank janganlah membuat persayaratan yang menjelimet dalam program KUR bagi PMI. Sehingga PMI bisa memanfaatkan program tersebut untuk bisa berangkat ke Luar Negeri,” ujarnya menambahkan.

Selain masalah pembiayaan, Supriatna juga meminta agar PMI diberikan perlindungan dalam melaksanakan pekerjaanya. Dimana dalam hal ini, pihak Pemerintah harus hadir sesuai perintah Undang Undang. 

“Lindungi dan berikan para PMI rasa aman dan nyaman bekerja di Luar Negeri, dengan diberikan perlindungan baik keberangkatan maupun kepulangannya. Artinya jangan sampai mereka mendapatkan masalah ketika sudah berada di Luar Negeri. Hal ini merupakan tugas dari Pemerintah untuk mendata dan melindungi para pencari devisa bagi negara,” tandasnya.sad/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER