Viral Tunjukkan Kondom di Pura, Pelaku Diundang Datang dan Minta Maaf

  • 29 April 2022
  • 21:55 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3022 Pengunjung
Perbekel Desa Bedulu, I Putu Ariawansaat menyatakan dan memberi tenggat waktu 3x24 jam untuk pelaku datang dan meminta maaf kepada pengempon Pura Samuan Tiga secara terbuka bagi pelaku pembuat video viral tentang kondom saat pementasan calonarang di Pura Samuan Tiga. Foto: gus

Gianyar, suaradewata.com - Perbekel Desa Bedulu, I Putu Ariawan memberi tenggat waktu 3x24 jam untuk datang dan meminta maaf kepada pengempon Pura Samuan Tiga secara terbuka bagi pelaku pembuat video viral tentang kondom saat pementasan calonarang di Pura Samuan Tiga. Jika tidak dilakukan dalam tenggat waktu yang diberikan maka akan ditempuh jalur hukum. 

Perbekel Bedulu, I Putu Ariawan mengaku kaget saat menerima info ada video yang berisikan seseorang menampilkan kondom saat ada pementasan calonarang dengan caption "Ngalih Lonte" dengan lokasi di Pura Samuan Tiga. Menurutnya, perbuatan pelaku sudah mengarah ke penistaan agama. "Saya undang secara terbuka yang bersangkutan. Tadi pagi komunikasi kita, dia menyatakan akan hadir ke sini. Jamnya belum tentu," jelasnya.

Hanya saja identitas oknum pemuda ini belum diketahui secara detail. "Orang itu bilang dari Tabanan. Dia pun sudah klarifikasi terbuka di medsos, minta maaf. Namun tidak seperti itu yang kami inginkan. Kami ingin ada efek jera," jelas Perbekel. 

Putu Ariawan sangat menyayangkan oknum pemuda ini yang menghalalkan segala cara demi konten. "Kita ingin beri pemahaman bahwa ini bukan ajang main-main. Pura ini diempon 5 desa adat, 12 Banjar adat. Digelar upacara untuk ngerastiti jagat, bukan semata-mata untuk kepentingan kami," ungkapnya kesal. 

Ariawan pun menegaskan bahwa acara adat keagamaan, khususnya Calonarang tidak semestinya dipakai ajang main-main seperti ini. "Kami persiapkan sebulan sebelumnya, lalu tiba-tiba ada yang buat sesuatu tak layak. Ngerered jadinya karya. Oknum ini harus siap pertanggung jawabkan perbuatannya secara sekala niskala," tegasnya. 

Selama beberapa hari ke depan, Desa Bedulu masih akan menunggu itikad baik dari oknum pemuda ini. Jika ternyata diluar harapan, tak segan-segan masalah ini akan dibawa ke ranah hukum. "Kita lihat niatnya dia dulu. Apa bila kekeh, terpaksa kita lakukan proses hukum. Dugaan penistaan agama," jelasnya. Sementara sanksi adat sejauh ini belum ditentukan. Yang jelas, oknum pemuda ini diminta untuk menghaturkan Banten guru piduka. "Kondomnya itu tidak wajar ditunjukkan di tempat suci," tandasnya. 

Pasca viral, Perbekel yang akrab disapa Tu Lae ini mengatakan masyarakat gaduh, terutama anak muda. Mereka merasa tidak terima. Pihaknya pun berharap masalah ini bisa dijadikan cerminan di masa mendatang. Agar masyarakat khususnya anak muda lebih bijak menggunakan media sosial. "Agar tidak jadi bumerang. Karena sepersekian detik setelah diunggah, ribuan mata menyaksikan," pesannya. gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER