SAKRAL, Mohon Sesuatu, Janger Lemukih Dipentaskan Setelah Sandikala

  • 26 April 2022
  • 10:30 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1782 Pengunjung
Salah satu tradisi yang dimiliki Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang ditarikan olah anak-anak SD dan SMP.Seperti diungkapkan Perbekel Desa Lemukih, I Nyoman Singgih pada Senin, (25/4/2022) diruang kerjanya.

Buleleng, suaradewata.com - Salah satu tradisi yang dimiliki Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yakni tradisi Janger. Janger Lemukih merupakan tradisi yang sakral yang dipercaya untuk memohon sesuatu yang dibarengi mejanji (mesesangi) mupahang janger, maka kemungkinan besar apa yang dimohon akan dipenuhi. Demikian dikatakan Perbekel Desa Lemukih, I Nyoman Singgih pada Senin, (25/4/2022) diruang kerjanya.

Menurutnya, Janger ini sudah dikenal sejak tahun 1970. Biasanya Janger Lemukih dipentaskan pada malam hari, tepatnya sesudah sandikala atau sekitar jam setengah 8 malam. Dan Janger ini dipentaskan oleh anak-anak yang sebagian besar masih duduk di bangku SD dan SMP. 

“Jumlah penarinya bisa mencapai 30 orang yang berpasangan, yakni dari kelompok putri sebagai Janger, dan putra sebagai kecaknya. Mereka menari sambil menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan, mengikuti irama teriakan satu sama lainnya dengan duduk yang sejajar atau melingkar. Terkait dengan durasi pementasan, dipentaskan selama 20 sampai dengan 25 menit dengan menggunakan pakaian tradisional yang sederhana.” jelas Nyoman Singgih.

“Janger Lemukih tidak hanya pentas di dalam desa, namun sudah pernah mengikuti pagelaran festival di luar Kabupaten Buleleng.” ujarnya menambahkan. 

Iapun mengungkapkan guna menjaga tradisi Janger, pihaknya berencana membuat tempat pertunjukan Janger. Sehingha Janger Desa Lemukih bisa melaksanakan pementasan secara kontinyu serta semakin di kenal dan bisa menarik wisatawan yang berkunjung ke Desa Lemukih. 

"Kita rencanakan mengadakan Janger 1 sampai 2 kali dalam setahun. Itu juga tergantung situasi dan kondisi," tutupnya. Sad/red

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER