Hadiri HUT Ke-70 MGPSSR, Koster Berpidato Menentang Keras Pembangunan Geothermal di Bedugul

  • 17 April 2022
  • 21:40 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1439 Pengunjung
Gubernur Bali, Wayan Koster saat menghadiri HUT ke-70 MGPSSR pada, Minggu (Redite Pon, Kulantir) 17 April 2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar. Foto: kw/istimewa

Denpasar, suaradewata.com - Sebagai Gubernur Bali, orang nomor satu di Pemprov Bali ini (Wayan Koster) pula menyatakan akan selalu berdiri di garda terdepan untuk menjaga alam, manusia dan budaya Bali. Begitu juga dengan berbagai program Pemerintah Pusat yang akan diselenggarakan di Bali, Saya selalu menyaring program-program tersebut, sehingga tidak bertentangan dengan skema pembangunan Bali atau Awig - Awig yang mengatur tentang Adat Istiadat hingga Budaya Bali.

“Contohnya seperti pembangunan Geothermal di Bedugul, Saya yang menentang paling keras karena sudah ada dalam Bhisama bahwa itu dilarang. Kita tidak ingin dikutuk oleh para leluhur Kita, jadi kedepan akan terus berupaya menyaring program-program Pemerintah Pusat, guna terwujudnya keharmonisan antara alam, manusia, dan budaya di Pulau Bali sesuai dengan nilai – nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang meliputi: 1) Atma Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Atman/Jiwa; 2) Segara Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Pantai dan Laut; 3) Danu Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Sumber Air; 4) Wana Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Tumbuh-tumbuhan; 5) Jana Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Manusia; dan 6) Jagat Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Alam Semesta,” kata Gubernur Bali, Wayan Koster dalam HUT ke-70 MGPSSR pada, Minggu (Redite Pon, Kulantir) 17 April 2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar.kw/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER