Harga Ayam Potong Naik, Peternak Bangli Ngaku Tak Terlalu Berpengaruh

  • 04 April 2022
  • 22:10 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1326 Pengunjung
Peternak ayam potong di salah satu peternakan di Bangli, saat panen ayam potong. SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Memasuki awal bulan puasa, sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan harga. Seperti halnya, harga ayam potong. Hanya saja, bagi peternak di kabupaten Bangli kenaikan harga yang terjadi justru belum sebanding dengan kenaikan harga pakan yang terus terjadi. Hal ini diakui salah seorang peternak ayam boiler I Made Mutiasa dari Banjar penida Kaja , Kecamatan Tembuku , Bangli, Senin (04/04/2022).

Kata dia, memang sejak  memasuki awal puasa, permintaan akan ayam potong mengalami peningkatan. “Peningkatan permintaan datang dari rumah potong , pasar tradisional . Selain karena puasa mungkin karena upacara umat hindu juga cukup padan belakangan ini,”ungkapnya.

Kondisi ini, lanjut peternak mandiri ini, menyebabkan harga ayam mengalami kenaikan.  Yang mana,  sebelumnya harga ayam hanya berkisaran Rp 17 ribu  hingga Rp 19 ribu perkilo. Namun kini naik menjadi Rp 23 ribu perkilonya.

“Kenaikan harga terjadi sejak beberapa hari terakhir, berkisar 4 ribu hingga 6 ribu perkilonya. Sekarang 23 ribu perkilo di tingkat peternak,”terangnya.

Hanya saja, Mutiasa menjelaskan, kendatipun harga daging mengalami kenaikan namun tidak berdampak signipikan pada peternak. Pasalnya, kenaikan harga diikuti juga dengan kenaikan harga bibit ayam dan pakan.

“Kalau kita di peternak dengan kenaikan harga ini, tidak begitu berpengaruh karena harga bibit dan pakan juga naik," jelasnya. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah terkait bisa menstabilkan harga pakan dan daging dan juga memperhatikan para peternak mandiri untuk meningkatkan perekonomian dan tumbuhnya wirausaha baru. ard/red


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER