Seorang Warga Perumahan Seronggo Ditemukan Tak Bernyawa di Teras Belakang Rumahnya

  • 29 Maret 2022
  • 19:25 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2030 Pengunjung
Proses evakuasi jenazah korban yang diterukan meninggal di Perumahan Seronggo Permai, Gianyar. Foto : gus/SD

Gianyar, suaradewata.com – Seorang warga perumahan Seronggo Permai, Desa Seronggo, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, bernama Yudantoro (51), ditemukan sudah meninggal di teras belakang rumahnya, Selasa (29/3/2022) siang. Warga curiga dengan keadaan korban karena tidak keluar rumah selama dua hari namun pintu rumah terbuka.

Dari informasi yang didapatkan, kronologis penemuan berawal dari kecurigaan tetangga korban sekaligus saksi mata bernama Ni Nyoman Puriartini (47). Pasalnya, korban yang setiap hari berbelanja ke warung miliknya, sudah dua hari tidak menampakkan diri padahal pintu rumahnya terbuka. Ia pun menghubungi korban melalui HP namun tidak diangkat oleh korban. Saksi mata kemudian mendatangi rumah korban dan memanggil korban serta menggedor pintu gerbang rumah korban tetapi tidak ada yang keluar.

Selanjutnya, datang dua orang warga lainnya yakni Pande Eka Widiawan (22) dan Gede Wisnu Putra, berinisiatif masuk ke dalam rumah korban dengan melompati pagar. Keduanya kaget melihat korban dengan posisi duduk di di teras belakang dan mencium bau tidak sedap serta sudah banyak lalat yang hinggap di tubuh korban. Salah satunya sempat memanggil nama korban namun tidak ada respon. Melihat kejadian tersebut, saksi mata menghubungi keluarga korban di Denpasar untuk memeberitahukan kejadian dan enghubungi Kepolisian.

Kapolsek Gianyar, Kompol I Gede Putu Putra Astawa saat dikonfirmasi mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari warga adanya penemuan orang meninggal, tim langsung mendatangi TKP dan  mengumpulkan keterangan saksi. “Kami juga berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Gianyar melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan dokter Puskesmas 1 Gianyar untuk pemeriksaan luar terhadap korban,” jelas Kompol Putra Astawa.

Dari keterangan saksi mata, korban terakhir kali terlihat pada hari Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 14.00 – 18.00 Wita. Pintu rumah korban sudah dua hari terbuka namun gerbangnya tertutup. Sekitar dua minggu sebelumnya korban sempat mengeluh sakit pada dadanya. “ Korban sebelumnya tinggal dengan ibunya, karena ibunya sudah meninggal, jadi korban tinggal seorang diri, sementara keluarganya tinggal di Denpasar,” ujar Kapolsek Gianyar. Korban juga memiliki riwayat penyakit diabetes dan darah tinggi serta dalam pengobatan di Rumah Sakit Kasih Ibu, lanjutnya.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan luar tubuh korban dari tim medis Puskesmas I Gianyar, kondisi korban sudah kaku diperkirakan telah meninggal kurang lebih 2 hari sebelum pemeriksaan. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, keseluruh ujung jari terdapat lebam warna biru dan seluruh tubuh korban terdapat gelembung-gelembung warna kebiruan. “Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban dan obat-obatan dirumah korban disimpulkan dengan kecurigaan korban meninggal karena sakit kencing manis,” terangnya.

Selanjutnya korban dibawa oleh ambulans PMI ke Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar. Dari hasil olah TKP dan dari hasil pemeriksaan dokter, keluarga korban meyakini bahwa kejadian tersebut adalah murni meninggalnya korban karena sakit dan sementara dari pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut adalah merupakan musibah. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER