Business Matching dan Showcase Produk UMKM, Teknologi Kemasan Tahan Lama

  • 23 Maret 2022
  • 18:30 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1843 Pengunjung
CEO PT. Okwi Food memperkenalkan teknologi kemasan tahan lama bagi pelaku UMKM dalam Business Matching dan Showcase Produk Koperasi dan UMKM di Nusa Dua. Foto : dok. Okwi Food/suaradewata.com

Badung, suaradewata.com - Menindaklanjuti diluncurkannya Program New Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) oleh pemerintah, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop) menyelenggarakan Business Matching dan Showcase Produk Koperasi dan UMKM di Nusa Dua Bali. Acara ini berlangsung selama tiga hari mulai 22-24 Maret 2022 mendatang. Hal ini sekaligus sebagai angin segar bagi pelaku UMKM, pasalnya para beberapa perwakilan binaan UMKM terpilih dapat mempresentasikan teknologi dalam memasarkan produk. Acara ini dihadiri oleh 1.000 peserta dari Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga daerah, serta tentu industri UMKM sendiri. Untuk itulah Showcase menjadi penting dalam rangka mengejar target belanja sebesar 400 Triliun di tahun 2022.  

PT. Okwi Food binaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut tampil dengan teknologi yang canggih. Metode sterilisasi menjadi teknologi yang istimewa sehingga pengemasan makanan tradisional dapat disimpan sampai 18 bulan lamanya dalam kemasan kaleng maupun pouch. Ahmad Dwiyanto selaku CEO menyatakan, “Saya rasa ini adalah jawaban bagi para penggiat UMKM di bidang kuliner terutama makanan basah, karena sudah saatnya mereka (UMKM) mengganti teknologi pengemasan kuliner supaya bisa tahan lama dan memenuhi standar ekspor”. Ia mengingatkan bahwa kegiatan ini penting untuk mengedukasi para utusan Pemerintah Daerah (Pemda) agar tertarik untuk membuat Rumah Kemas Bersama di daerah masing-masing.

Dari pandangan lain, Arif Toha Tjahjagana selaku Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang turut meramaikan acara ini, menyatakan bahwa turut serta dalam penggunaan produk-produk dalam negeri turut meningkatkan ekonomi masyarakat. Ia juga berharap bahwa para pelaku bisnis produk dalam negeri semakin sadar pula dengan keselamatan (SNI). Sehingga dalam jangka waktu berkelanjutan, khususnya bagi tim Kementerian Perhubungan, dapat digunakan terus tanpa khawatir karena adanya standarisasi produk. rls/gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER