Dalam Rangka Pendirian Institute Teknologi Blockchain Indonesia, ISMI Usulkan 7 Rumusan

  • 23 Januari 2022
  • 11:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1605 Pengunjung
Press Konferens Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia kepada awak media dalam rangka pendirian institute teknologi Blockchain Indonesia. foto : Angga suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) mengusulkan 7 Rumusan dalam Seminar Nasional dan Focus Group Discussion Teknologi Blockchain Academy di Hotel Aston Denpasar Jumat, (21/01/2022), hingga Sabtu, (22/01/2022). Usulan rumusan tersebut dalam rangka persiapan launching Blockchain Academy sebagai sekolah online pertama yang menggunakan Teknologi Blockchain serta dalam rangka persiapan pendirian Institute Teknologi Blockchain Indonesia.

Ketua Panitia seminar sekaligus Sekjen Ikatan Saudagar Muslim Indonesia Juliana Wahid mengatakan, seminar ini diikuti oleh 99 Profesor, Guru Besar, dan Rektor dari berbagai Universitas dengan berbagai latar belakang keilmuan dalam rangka persiapan pendirian Institute Teknologi Blockchain Indonesia. Ketika Institut tersebut segera bisa didirikan, kata ia, dampak positifnya, teknologi Blockchain tersebut dapat diimplementasikan di semua jenis industri dan Bisnis. Sehingga teknologi ini dapat menjadi sebuah mata kuliah umum baru untuk didistribusikan ke seluruh tingkatan pendidikan di Indonesia.

"Tujuan sosial pendirian Blockchain Academy adalah membantu anak anak putus sekolah di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan secara gratis dan dapat meneruskan pendidikan mereka hingga ke jenjang Perguruan Tinggi," kata Juliana Wahid. 

Dari hasil Seminar Nasional tersebut, ada 7 rumusan yang diusulkan, yakni usulan pertama, era teknologi 4.0 terjadi perubahan yang signifikan dalam kompetensi, bukan yang besar mengalahkan yang kecil namun yang cepat mengalahkan yang lambat, oleh karena itu dibutuhkan agility and adaptability agar kita bisa memenangkan persaingan di era 4.0. 

"Untuk mendukung kelincahan tersebut maka dibutuhkan teknologi dan blockchain sebagai jawaban dari era teknologi 4.0. Dimana blockchain memiliki makna, block adalah catatan dan chain adalah rangkaian, sehingga menjadi bigdata yang bisa menjadi akses untuk kemajuan ekonomi, pendidikan, politik, dan sosial budaya," ujar Ketua TIM Perumus Blockchain Academy, prof. Dr. Djafar Hafsah.

Kemudian, untuk usulan kedua, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) sebagai inisiator dalam menjawab berbagai isu blockchain dengan melibatkan 99 guru besar (Profesor) dari seluruh perguruan tinggi se Indonesia untuk mewujudkan dan mensukseskan Blockchain Teknologi University di Indonesia. Dan untuk usulan ketiga, Blockchain mampu mewujudkan capital inflow untuk menarik dana dari luar Indonesia sehingga dapat dikelola dan diedarkan di Indonesia pasca pandemic covid 19 untuk pemulihan perekonomian nasional secara fundamental (ada underlying nya bukan bubble ekonomi).

"Usulan yang ke 4, Blockchain mampu menciptakan lapangan pekerjaan dalam bidang teknologi informasi untuk menekan pengangguran di Indonesia saat ini dan kedepannya," ujarnya.

Untuk usulan kelima, Blockchain dapat sebagai inkubator bisnis bagi UMKM di Indonesia untuk bersaing di tatanan global untuk mendapatkan investasi atau modal. Dan usulan ke enam, permasalahan di Indonesia kebanyakan tidak mengetahui secara detail tentang blockchain namun hanya melihat aset digitalnya saja. Dalam mengatasi permasalahan tersebut tentu penting meningkatkan literasi blockchain agar terjadi kesadaran kolektif tentang pentingnya blockchain bagi pentahelix terdiri dari pemerintah, akademisi, private sektor (sektor swasta), masyarakat dan media. 

"Sedangkan untuk usulan ke tujuh, agar terjadi kontribusi kolektif dan kolaborasi di antara pentahelix maka dibutuhkan regulasi yang mengatur terkait peran masing-masing dalam membangun iklim yang sehat sesuai dengan pondasi agama, norma dan budaya Indonesia," paparnya.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER