Puluhan Karyawan Hotel Maya Ubud Demo Tuntut Kebebasan Berserikat

  • 01 Januari 2022
  • 08:50 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1826 Pengunjung
Unjuk rasa pekerja Hotel Maya Ubud dan FSPM di depan pintu masuk Hotel Maya, Jumat (31/12). Foto : Arimbawa (suaradewata.com)

Gianyar, suaradewata.com - Puluhan karyawan Hotel Maya, Ubud, dan Forum Serikat Pekerja Mandiri melakukan unjuk rasa di depan pintu masuk hotel Maya Ubud di Jalan Gunung Sari pada Jumat (31/12) pukul 10.00. Mereka menuntut upah layak hingga kebebasan berkumpul dan pembentukan serikat pekerja.

Sembari membawa spanduk dan banner, pengunjuk rasa berjalan kaki dari tempat berkumpul menuju hotel Maya. Mereka membentangkan spanduk berukuran besar bertuliskan Hentikan intimidasi dan diskriminasi terhadap pendiri atau pembentukan SPM Maya Ubud. Dan hormati kebebasan berserikat dan berkumpul bagi seluruh pekerja. Kemudian, sejumlah spanduk kecil. Salah satunya bertuliskan menghalangi berserikat itu memalukan.

Namun barisan pengunjuk rasa hanya diberikan sampai di pintu masuk hotel. Dari atas kendaraan yang berisi sound system, orator dari Forum Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana, selaku Sekretaris Regional Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) Bali, menyerukan sejumlah tuntutan.

Diantaranya menekankan upah layak. Menanyakan pemberhentian pekerja tanpa alasan. Pekerja juga mendesak diberi ruang membentuk serikat pekerja. “Hari ini dan seterusnya, kami akan melakukan perlawanan terhadap yang tidak setuju dengan pembentukan serikat pekerja,” pekik Dewa Rai Darsana disambut sorakan puluhan pekerja yang ikut dalam aksi itu. Pekerja juga kompak meneriakkan kalimat Shame On You Maya Ubud. Di dalam hotel kebetulan terdapat acara pernikahan. Namun acara tetap berlangsung. Bahkan, tamu hotel yang keluar masuk bisa melintas. Aksi itu diamankan petugas Polsek Ubud dan TNI.

Disela orasi, dari management hotel Maya langsung menemui pengunjuk rasa. Perwakilan pekerja bertemu dengan kuasa hukum hotel di areal pura hotel. Dalam pertemuan, disepakati akan ada pertemuan lanjutan pada Senin tahun 2022 mendatang. Usai pertemuan, pekerja pihak hotel yang diwakili kuasa hukum, Dewa Adi menyatakan yang dibahas dalam negosiasi singkat di areal pura mengenai aspirasi pekerja. “Nanti akan pertemuan lagi. Hanya ada salah persepsi sebenarnya,” ungkapnya.

Mengenai nasib karyawan dan sejumlah tuntutan, pihaknya mengaku menampung aspirasi itu. Namun pihak kuasa hukum belum bisa berkomentar mengenai pemotongan upah dan tuntutan lainnya. “Nanti dibahas,” pungkasnya. 

Usai mediasi, perwakilan pekerja langsung menemui pengunjuk rasa yang masih bertahan di pintu masuk hotel. Perwakilan pengunjuk rasa memberitahu jika akan ada pertemuan lanjutan. Kemudian aksi bubar dengan tertib.gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER