Copot Dirjen Non Islam, KMHDI Nilai Menag Diskriminatif

  • 22 Desember 2021
  • 23:15 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1648 Pengunjung
Ketua Presidium PP KMHDI saat menyampaiakn pendapatnya tentang perihal terkait pencopotan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia (Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI), Foto/istimewa

Opini, Suaradewata.com - Beredarnya isu terkait pencopotan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia (Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI), Tri Handoko Seto lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 172/TPA Tahun 2021 Tentang Pemberhentian dari Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Agama meresahkan umat Hindu di seluruh Indonesia.

Pasalnya pencopotan ini dilakukan dengan tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Terlebih umat Hindu menilai kinerja Ditjen Bimas Hindu di bawah nahkoda Tri Handoko Seto sangat memuaskan dan banyak memberikan manfaat bagi umat.

Hal inilah yang melatar belakangi Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) untuk mempertanyakan keputusan pencopotan Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Tri Handoko Seto secara tiba-tiba.

"Kami mempertanyakan keputusan yang secara tiba-tiba mencopot Dirjen Bimas Hindu, Bapak Tri Handoko Seto. Sepengetahuan kami, beliau tidak pernah mengalami persoalan baik secara etik dan hukum. Bahkan beliau adalah seorang yang pekerja keras untuk umat Hindu dan bangsa," ungkap Ketua Presidium PP KMHDI, Putu Yoga Saputra.

Yoga Saputra, menambahkan bahwa Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI di bawah kepemimpinan Tri Handoko Seto telah menunjukkan kinerja yang sangat berdampak besar bagi umat. Beliau sering turun secara langsung ke daerah untuk menyapa umat, mendengarkan serta menyerap aspirasi umat. Selain itu, dalam merespon perkembangan zaman, beliau telah berhasil meluncurkan 4 aplikasi layanan digital yang ditujukan untuk kepentingan umat Hindu.

"Sepengetahuan kami Ditjen Bimas Hindu di bawah kepemimpinan Bapak Tri Handoko Seto sering turun ke daerah-daerah secara langsung untuk bertemu dengan umat. Selain itu ia juga seorang yang inovatif, hal ini bisa dilihat dari keberhasilan beliau meluncurkan 4 aplikasi layanan digital untuk kepentingan umat Hindu," terang Yoga Saputra.

Lebih jauh, Yoga Saputra mengatakan bahwa kinerja yang bagus dan berdampak besar bagi umat Hindu telah ditunjukkan. Baginya pencopotan ini sangat menyakitkan umat Hindu di Indonesia. Dirinya pun mempertanyakan alasan di balik pencopotan secara tiba-tiba ini, yang sarat akan nuansa politik.

"Kami curiga pencopotan secara tiba-tiba ini sarat akan kepentingan politis. Jika ini benar syarat akan kepentingan politis, kami sangat menyayangkan ini. Karena bagaimanapun umat Hindu sangat dirugikan akan kejadian ini," pungkas Yoga Saputra. 

Yoga Saputra juga menyampaikan bahwa keputusan Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas mencederai semangat moderasi beragama yang menjadi program prioritas dari kementerian yang dipimpinnya. 

“Melalui keputusan ini, Memang sama saja telah mencederai semangat moderasi yang sedang gencar disosialisasikan. Hal ini tentu kami menyayangkan sikap diskriminatif dari Menag yang pernah mengatakan bahwa Kementerian Agama merupakan rumah semua agama,” tegas Yoga.

Terakhir, Putu Yoga Saputra berharap pencopotan Tri Handoko Seto sebagai Dirjen Bimas Hindu bisa ditunda dan dibatalkan. Hal ini Karena umat Hindu masih membutuhkan kerja-kerja Tri Handoko Seto untuk umat dan bangsa.rls/sar/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER