Upacara Pediksan Ida Pedanda Gede Panji Manuaba

  • 02 November 2021
  • 21:25 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2366 Pengunjung
istimewa

Tabanan, suaradewata.com - Pasangan Ida Bagus Putu Wisnu dan Ida Ayu Adiningsih telah melewati prosesi Mediksa (penobatan sulinggih) pada 27 Oktober lalu di Griya Beraban Manuaba Jalan Gunung Semeru Tabanan. Bergelar Ida Pedanda Gede Panji Manuaba dan Ida Pedanda Istri Panji Manuaba, keduanya siap melayani dan mendoakan umat.

Usai prosesi mediksa, Ida Pedanda Panji mengaku sejumlah prosesi telah dilewati. "Pertama nuwur (memohon) kepada Guru Nabe, Guru Waktra dan Guru Saksi, untuk bersedia melakukan Pediksan. Tahapan kedua, melakukan Pakeling ke Merajan dan Pura, di Kahyangan Tiga dan Linggih Ida Batara Lelangit," ujarnya, (2/11).

Setelah berdoa berkeliling Kabupaten di Bali, Ida Pedanda menyiapkan sarana upacara. "Termasuk menyampaikan ke PHDI supaya berkenan melaksanakan Diksa Pariksa," ujarnya.

Lanjut dia, acara Diksa Pariksa dihadiri oleh Cokorda Tabanan, tokoh Puri dan Semeton Griya. "Termasuk dari sejumlah Peranda yang ditunjuk oleh Parisada," ungkapnya.

Didukung oleh Banjar dan Desa Adat, termasuk pemerintah Tabanan, terakhir dilakukan prosesi Nyeda Raga. "Itu proses menghilangkan sisi Sad Ripu dan Sapta Temira. Menghadirkan Sang Catur Sanak, untuk menuntun secara Niskala melindungi calon Diksita," jelasnya.

Pada puncak acara, pada 27 Oktober acara Metapak atau peresmian sebagai sulinggih. "Lalu kami telah diumumkan oleh PHDI, telah berganti nama. Dari Ida Bagus Putu Wisnu menjadi Ida Pedanda Gede Panji Manuaba dan Ida Pedanda Istri Panji Manuaba," ungkapnya.

Dalam peresmian yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati dan Bupati Tabanan yang dihadiri Camat. Termasuk dihadiri Para Manggala Griya dan sulinggih sejebag Tabanan. Bahkan hadir dari tokoh Puri.

Lebih lanjut dikatakan, setelah resmi menyandang gelar sulinggih, Ida Pedanda menjunjung tinggi aturan kesulinggihan. "Ada pantangan, merubah cara berpakaian, menyantap makanan, termasuk atribut dilakukan sesuai petunjuk sastra. Biasanya menyetir, tidak boleh, di warung, ke pasar tidak lagi. Ada batasan untuk makanan dan minuman tidak alkohol," ujarnya.

Setiap pagi hari, Ida Pedanda akan mendoakan umat dan dunia. "Setiap pagi melakukan Surya Sewana, mendoakan umat, mendoakan keluarga. Ke depan sulinggih betul melakukan apa yang dituliskan oleh aturan kesulinggihan," pungkasnya. rls/gus/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER