Sempat Distop Akibat Siswa Positif Covid, Kini SMASTA Harap PTM Kembali

  • 15 Oktober 2021
  • 14:50 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1405 Pengunjung
Wakasek Bidang Humas Smasta, Ni Wayan Kompiang Kusumawati, S.Si., M.Pd ditemui di sekolah

Tabanan, suaradewata.com – Pasca Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah dilaksanakan awal bulan lalu, baru beberapa hari berjalan SMA Negeri 1 Tabanan (Smasta) melakukan kebijakan untuk menghentikannya sementara akibat ada siswa disekolah tersebut yang positif covid 19. Setelah seminggu siswa belajar secara daring, kini para siswa dan pihak sekolah berharap PTM kembali dilakukan disekolah tersebut.

Seperti diketahui PTM di Smasta dimulai 4 Oktober 2021 namun pada tanggal 7 Oktober PTM diberhentikan sementara lantaran diketahui ada salah satu siswa yang terinfeksi Covid-19. Selanjutnya pihak sekolah dengan siga melakukan tracing dan disimpulkan bahwa siswa yang positif tersebut merupakan klaster keluarga alias terinfeksinya bukan di sekolah.

Wakasek Bidang Humas Smasta, Ni Wayan Kompiang Kusumawati, S.Si., M.Pd ditemui oleh wartawan suaradewata.com Kamis (14/102021) membenarkan PTM untuk sementara diberhentikan dan digantikan dengan belajar secara daring. Diapun menjelaskan bahwa murid yang terinfeksi tidak tertular di sekolah tetapi merupakan kluster keluarga, namun karena sudah dapat sekolah selama 3 hari jadi PTM tidak bisa dilanjutkan.

Setelah kejadian tersebut pihak smasta langsung melakukan tracing ke semua guru dan ke semua kelas murid yang terinfeksi, hasilnya semua guru negatif dan dari satu kelas tersebut ada satu murid lagi yang positif. "pas tracing dikelas murid yang terinfeksi tersebut ada satu murid lagi yang hasilnya positif, pas ditelusuri ternyata murid tersebut sedang merawat neneknya yang lagi sakit" jelas Wayan Kompyang.

Pihak Smasta menegaskan bahwa 2 murid yang positif tersebut merupakan kluster keluarga, namun tidak juga mengabaikan bahaya penyebaran virus di sekolah sehingga protokol kesehatan dilaksanakan dengan sangat ketat. Seluruh guru sudah 2x di swab antigen tes dan semuanya hasilnya negatif, dan 99,9% guru dan murid sudah di vaksin, selain itu tidak direkomendasikan oleh dokter.

Saat ini banyak murid-murid yang kecewa karena menginginkan PTM namun Kompiang Kusumawati Selaku Wakasek Humas menjelaskan pihaknya masih mempersiapkan permintaan untuk PTM dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. "banyak murid yang kecewa dan menginginkan pembelajaran tatap muka dan kami saat ini masih proses permintaan melaksanakan PTM dengan protokol kesehatan yang ketat" Ucap Kompiang Kusumawati. bay/red

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER