Layang - Layang Masih Ganggu Kabel Listrik SUTT 150.000 Volt di Bali

  • 11 Oktober 2021
  • 17:15 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1641 Pengunjung
Rohmat Thohir didampingi Supervisor PDKB Jaringan (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) PLN UPT Bali Gede Widnyana dan I Wayan Teguh Wirapratama sebagai Pejabat K3 Kam (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) PLN UPT Bali di Kantor PLN UPT Bali Jalan Raya Abianbase Kelurahan Kapal Kecamatan Mengwi

Badung, suaradewata.com - Kabel Listrik di Bali saat ini masih diganggu oleh layang-layang. Hal itu diungkapkan oleh Analyst Kinerja bidang Perencanaan PLN UPT Bali Rohmat Thohir bahwa kabel listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150.000 Volt di Bali masih diganggu layang-layang. "Kita dilapangan masih terkendala adanya gangguan layang layang. Jika kabel terkena layangan atau tali layangan maka listrik bisa mati," ungkap Rohmat Thohir didampingi Supervisor PDKB Jaringan (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) PLN UPT Bali Gede Widnyana dan I Wayan Teguh Wirapratama sebagai Pejabat K3 Kam (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) PLN UPT Bali di Kantor PLN UPT Bali Jalan Raya Abianbase Kelurahan Kapal Kecamatan Mengwi, Senin, (11/10/2021). 

Guna mengantisipasi adanya gangguan tersebut, I Wayan Teguh Wirapratama menyampaikan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bermain layang-layang di tempat yang aman dan jauh dari kabel listrik SUTT 150.000 Volt.  

“Kami menghimbau kepada para pemain layang layang agar lebih bijak untuk bermain layang layang agar jauh dari jaringan kabel listrik SUTT 150.000 Volt, dimana tidak menginapkan layang layang dan juga membiarkan layang layang diterbangkan tanpa kendali (ditinggal) yang akan berpotensi jatuh di jaringan listrik SUTT 150.000 Volt. Sehingga PLN dapat maksimal dalam melayani pabrik produksi Oksigen dan Rumah Sakit rujukan pasien Covid-19, “ ujar Teguh Wirapratama. 

Lebih lanjut, Rohmat Thohir menambahkan, secara pertumbuhan kelistrikan di Bali masih mencukupi. Sebelum Covid-19 sempat beban puncak Bali di 900 Megawatt, sedangkan di masa pandemi beban puncak ada di 700 Mega Watt. "Jadi energi listrik di Bali cukup," imbuh Rohmat Thohir. 

Sementara, Gede Widnyana menerangkan, gangguan layang-layang yang sering terjadi berada di wilayah perkotaan di Denpasar seperti Padang Sambian, Pemecutan Kelod, Sanur, Pesanggaran dan Nusa Dua serta daerah Abianbase untuk wilayah Kabupaten Badung. 

"Rata-rata di daerah Kota. Jadi isu layang layang saat ini belum terselesaikan," terang Gede Widnyana.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER