Peredaran Narkoba Saat Pandemi di Bangli Justru Cenderung Marak, Satnarkoba Gencarkan Ini...

  • 05 Oktober 2021
  • 15:15 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1573 Pengunjung
Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Bangli saat penyelidikan dan penyisiran di sejumlah kawasan yang ditengarai rawan terjadi  transaksi narkoba di Bangli

Bangli, suaradewata.com - Ditengah pandemi Covid-19, peredaran narkoba di Kabupaten Bangli justru cenderung bertambah marak. Karena itu, Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Bangli, Senin (4/10) kian meningkatkan penyelidikan dan penyisiran di sejumlah kawasan yang ditengarai rawan terjadi  transaksi narkoba di Bangli. Selain itu, upaya pencegahan dan edukasi kepada warga agar bisa terhindar dari jeratan bahaya narkoba juga terus digencarkan.

Hal ini diakui Kasat Narkoba Polres Bangli, AKP. I Nyoman Sudarma. “Kami akan terus menindaklanjuti maraknya peredaran narkoba yang terjadi di era pandemi ini. Untuk itu, pencegahan untuk menekan penyalahgunaan peredaran Narkoba di wilayah Kabupaten Bangli sangat penting dilakukan secara berkesinambungan," ungkapnya.

Selain itu, penyelidikan guna dapat mengungkap peredaran maupun pelaku penyalahgunaan narkoba dipastikan juga akan semakin ditingkatkan. Kata dia, ada dua kawasan yang menjadi target atau terindikasi rawan dijadikan lokasi transaksi narkoba di Bangli. Yakni, kawasan Jalan Ngurah Rai dan Jalan Merdeka.  " Dari kasus-kasus kami ungkap, kebanyakan pengedar menggunakan dua lokasi tersebut. Para pelaku sengaja memilih lokasi di sana untuk bertransaksi. Sedangkan barangnya dibawa dari luar Bangli, seperti dari Denpasar atau Badung,"sebut Sudarma.

Peningkatan penyelidikan semacam ini lanjut Sudarma, sejatinya sudah rutin dilakukan. Hanya saja dalam situasi pandemi Covid-19 sekarang ini kuantitas penyelidikan lebih ditingkatkan. Sebab kasus narkoba dalam pandemi ini meningkat dibandingkan sebelumnya. Penyebabnya, lanjut Sudarma, karena banyak masyarakat yang stres akibat pandemi yang berkepanjangan. "Dalam situasi pandemi, tidak ada pekerjaan, kemanapun terbatas, akibatnya banyak yang stres. Yang tak kuat, larinya ya kesana (pengedar atau penyalahguna narkoba,red)," urainya.

Untuk diketahui, disampaikan pula, jumlah kasus narkoba yang berhasil diungkap tahun ini terhitung dari Januari hingga awal Oktober ini telah mencapai 20 kasus. Dimana 19 kasus sudah dalam tahap II dan 1 kasus masih tahap I.  Oleh karena itu, pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam upaya mengungkap peredaran dan penyalahgunaan narkoba. "Dukungan masyarakat sangat penting dalam pemberantasan jaringan narkoba,"pungkas AKP. Sudarma.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER