Jaga Harga Pertanian Stabil, Bupati Sanjaya Fokus Pengelolaan Di Hilir

  • 18 September 2021
  • 12:45 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1369 Pengunjung
Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, saat Panen Perdana Padi Sertani, kerjasama Pemerintah Tabanan dengan KTNA, di Subak Ureg Tempek Munduk Sangkur, Banjar Pengayehan, Desa Gubug Tabanan, Sabtu, (18/09/2021).

Tabanan, suaradewata.com – Bentuk kepedulian Pemkab Tabanan terhadap nasib para petani di Tabanan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M fokus memperhatikan sisi hilirnya. “Dihulu dan tengah saya tidak meragukannya, sebab petani Tabanan adalah petani yang tangguh. Sisi hilir atau pemasaran ini menjadi perhatian khusus kita, agar harga tidak dipermainkan oleh tengkulak salah satu caranya dengan membeli hasil produksi sendiri,” tegas Bupati Sanjaya dalam acara Panen Perdana Padi Sertani, kerjasama Pemerintah Tabanan dengan KTNA, di Subak Ureg Tempek Munduk Sangkur, Banjar Pengayehan, Desa Gubug Tabanan, Sabtu, (18/09/2021).

Panen perdana yang digelar dalam rangka menyambut ulang tahun Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) itu dihadiri juga oleh anggota DPR RI Komisi 4, I Made Urip, Kepala BPTP Wilayah Bali, Sekda dan asisten 2 Tabanan, OPD terkait, Camat serta perbekel Desa Gubug dan para anggota KTNA.

Dijelaskan Sanjaya panen tersebut sebagai wujud dukungan Pemkab Tabanan dalam memajukan pertanian Tabanan. Sebenarnya padi yang dipanen tersebut merupakan hasil penanaman padi sertani 13 yang dilakukannya beberapa waktu lalu, dan kini sudah bisa dipanen bertepatan dengan ulang tahun ke 50 KTNA yang jatuh pada 23 September 2021 mendatang. 

Varietas bibit yang digunakan pun bersifat unggul, yaitu jenis varietas sertani 13 ditanamkan pada tanah seluas 10 hektar dan siap untuk dipanen hari ini. Dalam kesempatan tersebut Sanjaya mengatakan jika bicara pertanian, tidak luput dari 3 hal yang esensial, Termasuk Hulu, Tengah dan Hilir. Yang dimaksudkan adalah terkait produksi, distribusi dan pemasaran. Bupati Sanjaya pun tak meragukan hulu dan tengah, sebab petani Tabanan adalah petani yang tangguh. Sisi Hilir atau Pemasaran yang ia harap untuk terus ditekankan dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, agar harga tidak dipermainkan oleh tengkulak dan mendukung pertanian Tabanan dengan membeli hasil produksi sendiri.

 “Hasil produksi sangat luar biasa, 1 hektar bisa menghasilkan sampai 11,4 ton. Ini membuktikan bahwa 2 kali lipat varietas ini lebih unggul dari jenis yang lain. Saya sangat apresiasi ini. Ini bukti dari keberhasilan dari sektor pertanian khususnya padi di Kabupaten Tabanan” ucapnya.

Pihaknya berharap perusda bekerjasama dengan membuat MoU untuk membeli hasil pertanian di seluruh Kabupaten / kota yang ada di Bali. Hanti hasil produksi komoditas unggulan seperti Padi, Kopi, Coklat akan dibuatkan tata niaga, sehingga petani tidak ada kekhawatiran dalam menjual hasil produksinya.

Orang nomor satu di Tabanan ini berharap para petani di Tabanan selalu tangguh dan terus memotivasi diri serta berinovasi dalam membantu perkembangan di Tabanan sesuai dengan Visi Tabanan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). Selebihnya ia berharap Pemerintah dan para perani dapat terus membangun kepercayaan diri bahwa perkembangan pertanian ini kelak sangat bisa diandalkan untuk menjadi tulang punggung dalam menopang perekonomian, terlebih di saat sektor pariwisata di Bali sedang redup.  rls/red


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER