Ngaben Mukur Bersama Santi Pranawa, Bupati Ingatkan Pelaksanaan Taat Prokes

  • 16 September 2021
  • 20:25 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 1641 Pengunjung
Bupati I Nengah Tamba didampingi istri Ny. Candrawati Tamba dan Asisten 2 IGN Menghadiri Ngaben Mukur Bersama Santi Pranawa yang dilaksanakan oleh Griya Megati Desa Batuagung Kecamatan Jembrana

Jembrana,suaradewata.com - Upacara Atma Wedana, Ngaben Mukur Bersama Santi Pranawa yang dilaksanakan oleh Griya Megati Desa Batuagung Kecamatan Jembrana puncaknya jatuh pada Kamis (16/9). Sehari sebelumnya, Rabu (15/9) malam Bupati I Nengah Tamba didampingi istri Ny. Candrawati Tamba dan Asisten 2 IGN. Sumber wijaya sempat hadir sekaligus memberikan doa pada setiap Sekah yang dijaga oleh masing - masing perwakilan dari keluarga yang di prateka (upacarai). 

Ketua panitia IB. Kade Ardana mengaku, kalau upacara ngaben memukur bersama santi pranawa diikuti oleh 118 peserta yang tersebar di setiap Kecamatan di Jembrana.”Kalau dilihat dari jumlah pesertanya memang banyak. Namun demikian, selama prosesi upacara yang dimulai sejak tanggal 1 September dan berakhir pada 19 September mendatang ini, semua peserta termasuk para keluarga yang hadir selalu mematuhi Prokes. Astungkara, semuanya berjalan sesuai dengan harapan,”ujarnya. 

Khusus untuk peserta Ia mengaku melakukan pembatasan jumlah keluarga yang boleh hadir. Panitia menyiapkan id card hanya tiga orang yang boleh hadir. Waktunya juga dibatasi hingga pukul 21.00 wita. Hal ini di tengah situasi pandemi serta agar tidak menimbulkan kerumunan.

"Kita sudah koordinasikan dengan satgas covid-19 Kabupaten. Jadi peserta dan panitia wajib menjalankan prokes. Tim satgas juga rutin melakukan pengecekan ," bebernya.

Terkait dengan prosesi saat puncak karya, Kamis (16/9) kata Ardana, akan dilaksanakan selama sehari.”Sejak pagi sekitar pukul 08.00 wita dimulai dengan Ngebejian, Murwa Daksina, Wayang Sudamala, Ngaskara(Mukur), Topeng Sidakarya, Mrelina/Ngeseng sekah serta Nganyud ke segara dan selama prosesi berlangsung dipuput oleh 2 (dua) sulinggih yakni, Ida Pedranda Gede Megati dan Ida Peranda Grya Gede Batuagung. Selanjutnya pada Jumat(17/9) dilanjutkan dengan upacara Melayagin dan upacara Meajar-ajar akan dilaksanakan pada hari Minggu (19/9),”terangnya. 

Sementara Bupati I Nengah Tamba berharap, agar panitia dan semua peserta pengabenan agar selalu mentaati Protokol kesehatan.”Selama prosesi upacara pengabenan ini tentu yang paling penting diketahui dan dilaksanakan dalam mematuhi Protokol kesehatan(Prokes). Saya harap panitia selalu mengontrol warga dan para "jenukan" ( undangan), begitu juga peserta agar selalu mematuhi ketentuan dari panitia,”harapnya. 

Bupati Tamba juga berharap, Roh (Atma) yang di upacarai senantiasa mendapatkan tempat sesuai dengan karmanya masing-masing.”Dumogi Sang Pitara (mudah-mudahan atama) yang diupacarai ini senantiasa mendapat tempat yang baik sesuai karmanya masing-masing. Begitu juga keluarga kami selalu berdoa agar senantiasa diberikan kesejukan, kekuatan dan kesehatan sehingga karya dapat berjalan lancar, labda karya Sida sidaning don,”pungkasnya.dep/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER