Pasca PPKM Darurat Tol Bali Mandara Turun Hingga 30%

  • 22 Juli 2021
  • 18:35 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1407 Pengunjung
suaradewata

Denpasar,suaradewata.com - Telah lebih dari setahun Indonesia dilanda Pandemi covid-19 yang memberikan dampak kepada seluruh sektor usaha. Tak terkecuali bagi Jalan Tol Bali Mandara yang juga sangat terdampak pandemi covid-19.

Di semester I 2021 PT Jasamarga Bali Tol selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara mencatat volume Lalu Lintas transaksi sejumlah 1,9 juta kendaraan atau rata-rata 10.700 kendaraan/hari. Jumlah ini masih turun sebesar 76% atau 34.000 kendaraan/hari, dibandingkan rata-rata tahun 2019.

Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, I Ketut Adiputra Karang menyampaikan bahwa penurunan volume lalu lintas tersebut disebabkan belum pulihnya sektor Pariwisata di Bali yang disebabkan adanya kebijakan Pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19 di Indonesia.

I Ketut Adiputra Karang juga mengatakan bahwa selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat 3 Juli s.d 20 Juli 2021 kendaraan yang melintasi di Jalan Tol Bali Mandara mencapai 7.500 kendaraan/hari atau turun sebesar 30% dibandingkan dengan LHR Semester I 2021.

"Jalan Tol Bali Mandara sebagian besar penggunanya dari sektor pariwisata. Karena sektor ini paling terdampak oleh Covid-19, jadi Jalan Tol Bali Mandara juga ikut terdampak," Ungkap Adiputra, Kamis (22/7/2021).

Pihaknya tidak bisa berharap banyak akan ada lonjakan atau kenaikan mobilitas dengan situasi pandemi covid-19 khususnya di tengah PPKM darurat ini. "Namun kami berharap pandemi covid-19 ini segera berakhir" tambahnya.

Kata dia, turunnya volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara berdampak pada turunnya pendapatan jalan tol. Hal ini tentu tetap harus bisa mempertahankan cash flow perusahan.

“Kami melakukan upaya-upaya berupa efisiensi beban operasional expenditure (opex) dengan skala prioritas serta capital expenditure (capex) yang difokuskan hanya untuk pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) Jalan Tol khususnya terkait layanan operasi jalan tol dengan fokus utama menjaga keberlangsungan layanan operasional dan pemenuhan SPM yang berkaitan dengan keamanan (safety) bagi pengguna jalan tol," bebernya.

Adiputra juga menyampaikan bahwa untuk penyerapan Capex dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal pihaknya akan melakukan beberapa kegiatan di bulan Juli – September 2021. Pada bulan Juli ini telah dilakukan peremajaan peralatan transaksi tol seperti server, sensor deteksi kendaraan dan peralatan tol lainnya.

Di bulan September 2021, akan mulai melakukan kegiatan pemeliharaan jalan tol 'Scrapping, Filling, Overlay (SFO)' yang mana kegiatan ini akan difokuskan di KM 0.00 s.d KM 1.00 Nusa Dua.

Pun demikian, pihaknya mendukung pelaksanaan PPKM Darurat Jawa- Bali agar segera dapat memutus penyebaran virus serta pandemi Covid-19 bisa segera berakhir serta roda perekonomian dapat segera membaik. Selain itu, Adiputra meminta dukungan dari masyarakat seperti tetap menerapkan protokol Kesehatan 6M dan selalu memperhatikan protokol ventilasi, durasi dan jarak (VDJ).mot/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER