Harga Melambung Tinggi, Obat Dipercaya Mencegah Covid-19 Langka di Singaraja

  • 15 Juli 2021
  • 20:15 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1481 Pengunjung
Sidak sejumlah apotek di wilayah Singaraja, untuk mengecek stok ketersediaan obat guna mencegah Covid-19

Buleleng,suaradewata.com - Harga obat diperlukan masyarakat untuk bisa mencegah Covid-19 di tingkat distributor naik tajam. Hal ini yang menjadi pemici, stok persediaan obat untuk mencegah Covid-19 kini sangat langka di sejumlah apotek yang ada di wilayah Kota Singaraja.

Melihat kondisi yang ada, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng melibatkan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, Kamis (15/7/2021)  melakukan sidak ke sejumlah apotek yang ada di wilayah Kota Singaraja.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Nyoman Sutjidra mengatakan, saat ini stok obat untuk dapat mencegah Covid-19 mengalami kelangkaan, karena distributor mematok harga yang cukup tinggi. Bahkan berdasarkan hasil sidak, ada satu obat bahkan kosong.

Karena mahalnya harga obat di distributor, membuat apotek tidak berani mengambil atau membeli obat tersebut dari distributor. "Ini harganya melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah," kata Sutjidra yang juga Wakil Bupati Buleleng.

Obat yang langka ini adalah obat jenis antibiotik, antivirus dan juga vitamin. Tiga jenis obat ini sangat diperlukan masyarakat ditengah pandemi Covid-19 ini. "Harganya gila-gilaan, sehingga apotek tidak menyediakan obat itu. Apotek yang disini mendapat peringatan BPOM, mereka tidak boleh menjual diatas HET," jelas Sutjidra.

Sidak dilakukan dengan menyasar tiga apotek besar yang ada di kota Singaraja. Ini dilakukan untuk dapat mengecek ketersediaan stok obat, khususnya mencegah penyebaran Covid-19. Disamping itu, sidak ini dilakukan mengecek harga-harga obat yang beredar di apotek.

Bukan hanya itu, sidak ini juga dilakukan menindaklanjuti keluhan masyarakat jika obat diperlukan langka. Dan hasilnya, keluhan tersebut benar. Sutjidra pun berjanji, mencarikan solusi dengan cara memberikan masukan kepada distributor di tingkat Provinsi agar mematuhi HET ditentukan.

Bahkan, kerjasama akan dilakukan dengan Kejari Buleleng dan Polres Buleleng terkait ketersediaan obat ini. "Kami akan komunikasikan lagi supaya obat-obatan ini nanti ada di Buleleng, baik antibiotik, antivirus, maupun vitamin," ujar Sutjidra.

Kasi Intel Kejari Buleleng, AA Ngurah Jayalantara menegaskan, pihak Kejari Buleleng akan segera berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, terkait adanya kelangkaan obat-obatan terlebih ada dugaan permainan harga di tingkat distributor.

"Distributor obat-obatan farmasi ada di Denpasar. Jadi kami harap, temuan ini ditindaklanjuti pimpinan untuk dilakukan pemantauan atau sidak ke gudang distributor obat farmasi di Denpasar," tandas Jayalantara. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER