Putri Koster Apresiasi Desa Baktiseraga Sebagai Percontohan di Buleleng Mengelola Sampah

  • 24 Juni 2021
  • 15:50 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1487 Pengunjung
suaradewata

Buleleng,suaradewata.com - Ny. Putri Koster mengajak kader-kader PKK hingga tingkat desa dan rumah tangga untuk ikut mensosialisasikan gerakan pengolahan sampah dari rumah. “Saya kira inilah sekarang pentingnya semangat para ibu, untuk mulai mengajarkan anggota keluarga, anak-anak kita, tentang pentingnya mengolah sampah,” tambahnya saat Ketua TP PKK Prov Bali, Ny. Putri Koster mensosialisasikan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor  47 Tahun 2019 tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber pada, Rabu (23/6) di Radio RRI Singaraja, Radio Singaraja FM, dan terakhir Radio Nuansa Giri, Buleleng.

Didampingi Kepala Desa Baktiseraga, Gusti Putu Ardana, dalam kesempatan tersebut, Ny. Putri Koster juga sangat mengapresiasi pencapaian Desa Baktiseraga sebagai Desa Percontohan di Buleleng dalam mengelola sampahnya. Ia mengatakan pencapaian ini tentu bisa dijadikan contoh oleh desa-desa lain di seluruh Bali. Sehingga, kedepan Bali bisa menjadi contoh di tingkat nasional bahkan hingga internasional. “Sama seperti warisan leluhur kita sistem Subak, nanti di Bali juga bisa menjadi percontohan tentang pengolahan sampah dari rumah tangga,” tandasnya seraya mengatakan Kepala Desa di seluruh Bali tidak usah studi banding jauh-jauh cukup ke Desa Baktiseraga saja.

Sementara itu, Gusti Putu Ardana menyampaikan awal mula pengolahan sampah di desanya karena dapat bantuan program Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) dari Kementerian PUPR pada tahun 2017 yang lalu. Setelah mendapatkan bantuan dan pelatihan melalui program tersebut, Baktiseraga telah berhasil meningkatkan kinerja pengelolaan sampah secara signifikan melalui Unit Pengelolaan Sampah pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Ia menjelaskan pihak rumah tangga harus memilah sampah mereka sebelum diangkut oleh petugas. Untuk sampah organik menurutnya, ibu-ibu PKK di desanya mengolah di TPS 3R. Sedangkan untuk sampah non-organik, kata Armada, pihaknya  juga bersinergi dengan TPST 3R Baktiseraga Bersih, sehingga sampah non-organik yang sudah dipisahkan terlebih dahulu dari sampah organik sebelum tiba di bank sampah.

Armada menambahkan, dalam pengelolaan sampah dirinya tidak hanya mengandalkan petugas TPST 3R Baktiseraga Bersih, namun  mengajak masyarakat desa untuk turut andil dalam melakukan pemilahan sampah di rumah tangga masing-masing. Hal itu sejalan dengan basis pengelolaan sampah yang dimulai dari hulu seperti yang tertuang dengan Pergub 47 tahun 2019 sesuai visi misi Pemprov Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, terutama merawat kesucian lingkungan Bali.

Senada dengan Ketua TP PKK, Gusti Putu Armada juga mengatakan dengan optimis jika Bali bisa mewujudkan program pengolahan sampah dari sumber asalkan ada kemauan kuat baik dari masyarakat dan pengurus desa. “Menurut saya sama dengan Bunda Putri, yang pertama adalah political will yang kuat. Harus ada sistem dan pola yang jelas, sanksi yang tegas bagi warga yang melanggar. Sehingga ke depan kita bisa mewujudkan semua itu,” tandasnya.

Dalam acara on air di tiga radio tersebut, Ny. Putri Koster juga berkesempatan menyapa masyarakat melalui sambungan telepon, serta menyerap aspirasi masyarakat yang sangat mengapresiasi program pemerintah dan pencapain desa Baktiseraga. Tak lupa, Ketua TP PKK Prov Bali juga menyerahkan bingkisan berupa masker untuk tiga radio yang dikunjungi.awp/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER