Bupati Gede Dana Turun Gunung Sosialisasikan Pelayanan Antar Jemput Pasien

  • 07 Juni 2021
  • 17:55 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 1474 Pengunjung
istimewa

Karangasem, suaradewata.com - Bupati Karangasem, I Gede Dana,  gencar mematangkan program yang telah dirancang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakatnya. Salah satu program unggulannya, yaitu pelayanan antar jemput pasien (AJP) digadang-gadang siap diluncurkan pada 22 Juni mendatang. 

Tak tanggung-tanggung ditengah kesibukannya, Ia menyempatkan diri secara langsung, turun gunung mensosialisasikan program ini. Gede Dana ingin memastikan pelayanan AJP, dapat memberi kemudahan berobat bagi masyarakat, terutama untuk masyarakat kurang mampu. 

“Saya rela meninggalkan banyak tugas saya di kantor sementara ini. Karena saya ingin program pelayanan kesehatan ini segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kita. Target, HUT Kota, program ini sudah harus siap diluncurkan. Armada siap, petugas siap, masyarakat pun siap dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan pelayanan ini,” tegas Bupati Gede Dana saat mensosialisasikan pelayanan AJP secara estafet di 3 lokasi, Senin (7/6/2021). 

Sosialisasi ini dihadiri seluruh Perbekel di masing-masing Kecamatan Kubu dan Kecamatan Abang. Sementara, sosialisasi di Wantilan Kantor Bupati Karangasem diikuti oleh Perbekel se-Kecamatan Karangasem dan Bebandem. 

Dihadapan para perbekel, Bupati Gede Dana mengungkapkan, beberapa tenaga kontrak di tiap OPD dipindahkan ke program layanan antar jemput pasien. Begitu pula tenaga kesehatan yang semula bertugas di tiap puskesmas digeser ke program ini. Puluhan tenaga yang akan ditugaskan sudah mulai mendapat pembekalan sejak Rabu (2/6) lalu. 

Bupati Karangasem I Gede Dana mengakui, penggeseran dilakukan untuk efisiensi jumlah tenaga kontrak yang dinilai lebih di tiap OPD. Sehingga pemerintah tidak lagi merancang anggaran baru untuk rekrutmen tenaga khusus layanan antar jemput pasien. “Mobil sudah ada tinggal kami tarik, tenaga ada, biaya operasionalnya saja yang diambil dari APBD. Tapi kedepan saya pastikan, akan mengupayakan penambahan armada untuk memaksimalkan pelayanan. Termasuk menaikan upah para petugas,” ungkap Gede Dana. 

Dia menegaskan, realisasi program itu sudah tercetus sejak beberapa tahun lalu. Berawal dari banyaknya keluhan warga miskin yang sulit mendapat akses kesehatan. Beberapa diantaranya mengaku tidak tahu harus berobat ke mana. Tidak sekadar antar jemput, petugas juga bertugas memastikan pasien mendapat penanganan yang dibutuhkan. Misalnya rujukan ke rumah sakit sampai mendapat kamar perawatan, pendampingan tentang jaminan kesehatan, hingga mengantar kembali ke rumah pasien. 

Satu armada terdapat tenaga medis, pendamping, dan sopir. Masyarakat yang membutuhkan bisa menghubungi kepala dusun setempat untuk disambungkan ke layanan antar jemput 119 (layanan bebas pulsa). Tim di setiap wilayah kemudian menjemput. “Bentuknya tidak ambulans supaya tidak seram. Masalah standar, ini hanya mobil pengantar yang di dalamnya sudah ada tenaga medis dengan standar obat P3K. Jika perlu penanganan mendesak, tentunya tetap mengerahkan ambulans,” ucapnya. 

Mobil layanan ini ditempatkan di tiap puskesmas di enam rayon. Dari delapan kecamatan, pelayanan di empat kecamatan digabung menjadi satu rayon. Yakni rayon Kecamatan Karangasem-Bebandem berpusat di Pustu Subagan, dan Sidemen-Selat berpusat di Pustu Peringsari. Sedangkan Kubu di Eks Rumah Dinas Dokter, Abang di di Pustu Tista, Manggis di Puskesmas Manggis I dan Rendang masih rayon tersendiri di Puskesmas Rendang. Sehingga ada enam rayon. “Satu rayon dilayani tiga regu,” pungkasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama menambahkan, khusus tenaga kesehatan dari puskesmas dan rumah sakit sebanyak 24 orang. Satu rayon terdapat masing-masing empat tenaga medis, pendamping, dan sopir. Soal standar mobil, memang jika pasien membutuhkan penanganan gawat darurat, tetap ambulance PSC yang diturunkan. “Jika pasien keluhan panas, dan kendala transportasi. Mobil layanan ini bisa dipakai. Bahkan tenaga medis siap memberikan edukasi, preventif ada penanganan di tempat. Jika bisa ditangani di tempat selesai, bisa. Jika butuh penanganan lanjut akan diantar ke layanan kesehatan,” pungkasnya.nov/rls/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER