Hari Lingkungan Hidup, Sungai di Tengah Kota Gianyar Tercemar Sampah
- 03 Juni 2021
- 22:10 WITA
- Gianyar
- Dibaca: 1847 Pengunjung
Gianyar, suaradewata.com - Jelang hari lingkungan hidup yang jatuh pada 5 Juni mendatang, sungai/telabah Teba Utu yang terletak di kota Gianyar minim perhatian. Akibatnya sampah dan pencemaran dari hulu pun menumpuk hingga menyebabkan pendangkalan. Hal ini berbanding terbalik dengan sungai yang ada di pedesaan dimana airnya masih bisa digunakan untuk mandi.
Pantauan di lapangan, Kamis (3/6), sungai Teba Utu kondisinya sangat dangkal. Sampah organik hingga anorganik, mulai dari plastik sampah dedaunan tercampur bertebaran di sepanjang sungai. Hal ini pun memperlihatkan pemandangan yang kurang sedap.
Dari keterangan warga sekitar, dulu sungai ini cukup bersih bahkan masih bisa dimanfaatkan mandi oleh warga sekitar. Namun lambat laun banyaknya sampah dan kurangnya penanganan dari pihak terkait, warga sudah tidak bisa mandi lagi karena airnya membuat gatal-batal. "Hulunya ada di Beng, kemudian melewati Pasar Gianyar kemudian ke Abianbase. Sekarang hampir tidak ada yang memanfaatkan," jelas warga.
Bahkan pada zaman Bupati Anak Agung Berata, Dinas Lingkungan Hidup Gianyar sempat mengerahkan seluruh pegawai untuk membersihkan sungai Tebe Utu tersebut. Hasilnya sungai kembali bersih, meskipun warga yang memanfaatkan tidak begitu banyak.
Situasi ini bertahan hingga awal-awal kepemimpinan Bupati Mahayastra, sungai masih bersih. Bahkan dari kelurahan rutin bersama TNI dan Polri melakukan pembersihan di hulu dekat pasar Gianyar.
Lurah Gianyar, I Made Setiawan saat dihubungi mengatakan, pihaknya selama ini sudah melakukan upaya untuk menjaga dan memberikan perhatian terhadap pencemaran di Sungai Tebe Utu tersebut. Dengan langsung turun kelapangan membersihkan sungai tersebut bersama TNI dan Polri.
"Kita di kelurahan ikut bersama menjaga kebersihan lingkungan bersama warga sekitar, dengan langsung turun ke sungai bergotong royong dengan melibatkan TNI dan Polri, namun tetap juga ada pembuangan sampah ke sungai, terakhir kami lakukan sebelum covid-19," jelasnya.
Kegiatan yang dilakukannya bersama TNI dan Polri secara tidak langsung sudah mengedukasi dan menyampaikan bahwa pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan kalau bisa dimanfaatkan.
Dikatakannya menjaga kebersihan sungai tersebut harus dilakukan bersama. Kalau hanya dari kelurahan pasti kewalahan, harus dari semua pihak terkait, termasuk warga harus ikut serta menjaga sungai nike," akuinya.
Terkiat hal tersebut, pihaknya juga akan koordinasikan lagi ke DLH karena juga bagian dari yang membidangi tersebut. "dengan tetap mengedukasi warga sekitar aliran sungai agar tidak membuang sampah dan limbah ke sungai , terutama kepada pedagang yang masih berjualan di seputar pembangunan pasar," tandasnya.
Ditambahkannya, terkait Pergub tentang pengelolaan sampah berbasis sumber, pihaknya masih belum bisa menjalankan lantaran terkendala lahan. Sementara saat ini masih dilakukan mencari lokasi lantaran di kota Gianyar lahan sangat terbatas. "Ngih, ledangan dumun niki berkaitan dengan Pergub pengelolaan sampah berbasis sumber kita di kelurahan gianyar terkendala dengan lahan, dan kita masih mencari lokasi mengingat di kota Gianyar lahan sangat terbatas," pungkasnya.gus/nop
Komentar