Bupati Karangasem I Gede Dana Hadiri Grand Final Lomba Mixologi Arak Bali

Istimewa

Karangasem, suaradewata.com - Diharapkan bisa menjadi salah satu penunjang wisata di Kabupaten Karangasem, Bupati Karangasem, I Gede Dana, menghadiri undangan kegiatan Grand Final lomba Mixologi Arak Bali, yang digelar dalam rangkaian acara ulang tahun PDIP ke 48 bertempat di Taman Sukasadha Ujung, Karangasem, Sabtu (1/5/2021).

Dalam kesempatan itu, Bupati Gede Dana mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan Grand Final Lomba Mixologi Arak Bali yang dibuka langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster tersebut. Sebagai Bupati Karangasem, Gede Dana berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan lomba ini di Karangasem, selain bisa melestarikan arak tradisional juga mampu mengangkat pariwisata, kendati ditengah pandemi pihaknya ingin tamu lokal atau wisata domestik yang datang ke Bali juga bisa diarahkan ke Karangasem.

"Kami sangat mengapresiasi sekaligus menyampaikan terimakasih atas dilaksanakannya grand final lomba mixologi arak Bali di Karangasem. Selain melestarikan Arak tradisional kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi media promosi destinasi pariwisata taman ujung serta tempat wisata lainnya yang ada di Karangasem," ujar Gede Dana.

Kordinator acara Grand Final Lomba mixologi arak Bali, Made Ramia Adnyana dalam sambutannya menyampaikan, dipilihnya Taman Soekasada Ujung sebagai lokasi diselenggarakannya Grand Final Lomba mixologi arak Bali ini karena memiliki nilai historis yang sangat luar biasa. Dan menurutnya Arak Bali juga merupakan salah satu peninggalan yang harus dilestarikan. Karena itu melalui kegiatan ini pihaknya berharap bisa memberikan manfaat bagi masyarakat umum terutama para petani arak.

Disebutkannya, Grand Final Lomba Mixologi Atrak Bali ini sendiri diikuti oleh 27 finalis dari seluruh Bali, dimana ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian tim juri dengan mengikuti Pergub. “Karena aturannya sangat ketat jadi bahan yang digunakan harus prodak lokal sudah melalui uji BPOM dan memiliki pita cukai. Baru setelah itu peserta harus mampu mengolah bahan arak dasar menjadi prodak baru yang memiliki nilai jual lebih tinggi," bebernya.

Kegiatan ini kata dia, juga dalam rangka menjembatani petani untuk leboh meningkatkan produksi arak secara maksimal. Ia mengatakan kebutuhan arak untuk kebutuhan industri pariwisata khususnya pada tahun 2019 tembus sebanyak 12 juta liter hanya saja sebanyak 92 persen diantaranya melalui import. "Menurutr kami ini peluang luar biasa yang harus dilihat petani dan pengusaha arak yang memiliki ijin edar di Bali," sebutnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama dalam sambutannya Gubernur Bali, I Wayan Koster menyampaikan jika Kabupaten Karangasem sejak dulu terkenal dengan araknya, dulu kata dia, arak sangat sulit berkembang karena kerap ditangkap, tetapi sekarang setelah mempunyai peraturan Gubernur Bali nomor 1 tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan atau destinasi khas Bali, Arak Bali sekarang bisa lebih berkembang.

Kendati demikian pihaknya dalam kesempatan itu juga mengingatkan bahwa meskipun telah memiliki Pergub namun ada tantangan yang harus dihadapi, ada yang ingin merusaknya sehingga ia meminta kepada Bupati agar menjaga sehingga warisan arak tradisional ini bisa tetap terjaga dan lestari. "Ini warisan bukan sekedar sola ekonomi tetapi lebih dari itu untuk melestarikan memuliakan warisan leluhur kita, jadi jalankan ini dengan sebaik mungkin di Karangasem maupun Didaerah lainnya," tuntasnya.nov/rls/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER