MDA Kabupaten Jembrana Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri Makasar

  • 30 Maret 2021
  • 12:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 1579 Pengunjung
suaradewata

Jembrana, suaradewata.com - Pasca terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3), Ketua MDA (Majelis Desa Adat) Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia juga mengutuk perbuatan para aksi teroris tersebut.

Ketua MDA Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia, Senin (29/3) mengatakan, semua pihak justru harus memperkuat di masing-masing Internal agar jangan sampai terhasut oleh oknum yang telah melakukan aksi teroris tersebut.

"Kami telah bersinergi antar Aparat dan antar Forum yang ada, melalui FKUB untuk memberikan himbauan agar segenap umat jangan sampai terpancing dengan kejadian tersebut. Kita harus ciptakan kemanan, rasa aman dan nyaman khusunya di Kabupaten Jembrana, karena pelaku itu adalah oknum bukan agama", tegasnya.

Selaku Ketua MDA Jembrana, pihaknya juga mengaku bahwa melalui WA group Bendesa Adat se-Kabupaten Jembrana telah meminta dan menghimbau seluruh warga melalui Bendesa Adat agar tidak panik dan jangan sampai terhasut. Kejadian ini harus disikapi ini dengan arif dan bijakasana. Adapun hal yang paling penting adalah meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing.

"Kita kedepankan dan percayakan penanganan kejadian ini kepada Pihak Kepolisian. Kami juga meminta kepada Jajaran Bendesa Adat se-Jembrana agar lebih waspada. Dengan melibatkan Perangkat Adat dan Pecalang untuk bersinergi di lapangan. Kami lajukan sinergisitas dengan jajaran Aparat Keamanan (apkam) yakni TNI Polri yang ada di Kabupaten Jembrana", ucap Subagia.

Adapun hal yang telah dilakukannya, di tengah masa pandemi ini di tiap desa ada Satgas gotong royong. Di samping penanganan penyebaran virus Covid 19 juga sekaligus sebagai upaya menangkal masuknya kelompok radikal di wilayah Jembrana.

Berikut, beberapa himbauan yang telah disampaikan MDA Kabupaten Jembrana, 

Majeng ring Semeton sami/Jro Bendesa se Kab. Jembrana, disampaikan beberapa hal diantaranya :

Pertama, Bendesa lan Prajuru Desa Adat selalu menjaga ketentraman, keamanan dan ketertiban krama desa di masing masing wilayah Desa Adat.

Kedua, meningkatkan kewaspadaan keluar - masuk krama, terutama Krama Tamiu dan Tamiu di wewidangan Desa Adat.

Ketiga, Selalu menjaga dan meningkatkan kerukunan, persaudaraan dan persatuan Internal dan Ekstwrnal, di wewidangan Desa Adat masing - masing.

Keempat, pasca peledakan bom bunuh diri di depan Katedral - Makasar yang terjadi Minggu pagi (28-3-2021), kita harus tenang, jangan terprovokasi dan jangan terpancing, Kita serahkan penanganannya kepada Negara/Pemerintah dan pihak yang berwajib, untuk segera diungkap motifnya.gus/utm

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER