PON Papua Sukses, Indonesia Tangguh

  • 15 Maret 2021
  • 13:40 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1547 Pengunjung
Google

Opini,suaradewata.com - PON XX akan diselenggarakan di Papua, di akhir tahun 2021. Untuk pertama kalinya, ajang olahraga terbesar ini diselenggarakan di Indonesia timur. Kesuksesan PON menjadi tugas utama panitia dan KONI Papua. Tujuannya tak hanya meraih medali sebanyak-banyaknya, tetapi juga menyatukan penonton se-Indonesia dan membuat para WNI makin tangguh.
Dahulu ketika mendengar nama Papua, sebagian orang langsung membayangkan sebuah pulau yang masih penuh dengan hutan perawan dan jauh dari perdaban. Padahal kenyataannya, di Bumi Cendrawasih sangat modern dan tak kalah majunya seperti Surabaya atau Bandung. Apalagi saat Papua dipercaya jadi penyelenggara PON. Hal ini menunjukkan banyaknya fasilitas olahraga dan infrastruktur yang memadai di Papua.
Mensukseskan PON XX menjadi PR besar bagi KONI Papua dan segenap panitia. Jangan sampai acara ini gagal, karena akan mempermalukan mereka. Apalagi, baru pertama kali lomba olahraga akbar seperti PON diselenggarakan di Bumi Cendrawasih. Kemenpora juga turut membantu untuk mensukseskan pekan olahraga nasional ke-20 di Papua.
Chandra Bakti, Plt Deputi peningkatan prestasi olahraga Kemenpora menyatakan bahwa PON XX di Papua menjadi program prioritas lembaga yang mesti disukseskan bersama. Ada 3 kriteria bahwa acara ini sukses. Pertama, sukses prestasi. Makin banyak atlet yang memecahkan rekor nasional dan bisa mengharumkan nama provinsinya, dengan meraih medali emas. 
Chandra melanjutkan, yang kedua adalah sukses administrasi, yang berarti akuntabilitas PON XX transparan dan dapat dilihat oleh publik. Informasi mengenai acara olahraga 4 tahunan ini juga bisa diakses oleh seluruh WNI, baik yang ada di Indonesia, maupun yang ada di luar negeri.
Sementara kesuksesan yang ketiga adalah mensukseskan ekonomi masyarakat. Dalam artian, ajang PON bisa menjadi momen penting bagi masyarakat di Bumi Cendrawasih. Mereka bisa menjual makanan dan minuman kepada penonton pertandingan yang jumlahnya ratusa, bahkan ribuan orang. PON menjadi cara agar perekonomian mereka naik kembali, setelah setahun dihantam pandemi.
Kesuksesan PON sangat penting, karena akan berdampak positif bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat sangat menyukai acara pertandingan olahraga, dan mereka mendukung atlet kesayangannya. Mereka akan kompak saat menonton, dan membicarakannya setelah pertandingan selesai. Kekompakan ini akan menghapus permusuhan antar kubu yang terjadi pasca pemilu 2 tahun lalu.
Kekompakan sangat penting karena untuk membangun negeri, seluruh Warga Negara Indonesia harus bersatu-padu. Ketika semua bahu-membahu, maka program pemerintah akan lancar, karena dilaksanakan oleh seluruh rakyat dengan kompak. Ingatlah pepatah lama ‘bersatu kita teguh,bercerai kita runtuh.’
Selain itu, PON akan berdampak pada ketangguhan WNI, khususnya para pemuda. Mereka akan terinspirasi oleh kekuatan mental para atlet, dan bertekad untuk terus maju serta tidak mudah cengeng. Jika para pemuda sudah kuat psikisnya, maka ia akan bermental baja dan tidak mudah menyerah begitu saja.
Ketangguhan ini sangat diperlukan karena untuk membangun Indonesia pasca pandemi, harus dilakukan oleh para pemuda yang bermental kuat. Jangan sampai mereka hanya pintar menggalau dan memiliki mental tempe. Namun saat diajak untuk memajukan negara langsung lari tunggang-langgang.
PON juga mengajarkan tentang arti sportivitas. Ketika seorang atlet kalah, ia menerimanya dengan lapang dada. Begitu juga dengan warga sipil. Seharusnya lebih bersikap sportif dalam menghadapi segala sesuatu, dan tidak cakar-cakaran bahkan main hakim sendiri.
Kesuksesan PON wajib dilakukan oleh segenap panitia penyelenggara. PON wajib sukses agar memiliki dampak positif di segala bidang. Mulai dari perekonomian rakyat Papua yang membaik, sampai ke sisi psikologis masyarakat. Mereka akan diajari sikap sportif, tangguh, dan tidak mudah menyerah oleh para atlet yang berlaga di PON XX Papua.
Putu Prawira,  Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER