Ruang ICU Covid-19 Bertekanan Negatif RSUD Buleleng Mulai Beroperasi

  • 01 Februari 2021
  • 19:50 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1883 Pengunjung
Jajaran Direksi RSUD Buleleng saat meninjau ruangan ICU Covid-19 atau ruangan bertekanan udara negatif

Buleleng, suaradewata.com - Kini ruangan Intensive Care Unit (ICU) Covid-19 yang memiliki tekanan udara negatif di RSUD Buleleng, sudah siap beroperasi. Siang ini, Senin (1/2/2021) pasien positif terpapar virus Corona dengan gejala berat dan kritis maka akan dipindahkan ke ruangan ICU Covid-19 RSUD Buleleng.

Ruang bertekanan udara negatif ini adalah ruangan isolasi dilengkapi alat khusus untuk menyedot aerosol. Sehingga, jika ada aerosol di dalam ruangan, maka tidak akan sampai keluar. Ruangan ini juga akan menjaga keamanan, baik itu pasien maupun orang-orang di luar ruangan isolasi.

Sebelum beroperasi, ruangan ICU Covid-19 ditinjau oleh jajaran direksi RSUD Buleleng yang dipimpin langsung oleh Direktur RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD dan dipandu oleh Ketua Tim Dokter Ruang ICU Covid-19, dr. I Nyoman Agus Juliana, Sp.AN., M.Sc.

"Ini adalah ruang intensif dengan kapasitas sembilan kasur. Selama ini masih manfaatkan ruangan Jempiring untuk penanganan intensif dan merangkap gejala sedang. Setelah ini, akan dianalisis oleh tim, jika pasien memerlukan tekanan negatif dan ventilator, akan dipindah ke ruangan intensif atau ICU Covid-19 di Ruang Lely ini," kata Arya Nugraha.

Arya Nugraha menjelaskan, dengan keberadaan ruangan ICU Covid-19 atau ruangan isolasi bertekanan udara negatif ini, akan mengurangi kontak perawat, paramedis, dan dokter secara efektif. Sehingga, bisa menurunkan kemungkinan penularan.

"Dengan adanya fasilitas CCTV dan ruang monitoring di ruangan ini, bisa dilihat yang mana yang perlu perhatian, jadi lebih selektif. Bisa lihat kondisi oksigennya, infusnya, semuanya bisa dilihat dari jarak jauh. Prinsipnya mengurangi kontak," jelas Arya Nugraha.

Menurur Arya Nugraha, ruangan bertekanan udara negatif ini tidak hanya berguna untuk menangani pasien dalam masa pandemi Covid-19. Ruangan bertekanan udara negatif ini kemudian hari juga bisa digunakan oleh pasien-pasien dengan penyakit menular seperti TBC.

“Sekarang kan kondisi wabah, jadi lebih banyak pasien Covid-19 dibandingkan kondisi umum. Kalau dalam keadaan normal, tidak ada wabah, yang masuk ke ruangan tekanan negatif kan pasien TBC dengan resistensi obat. Jadi ruangan ini mengurangi kontak dengan petugas, untuk memutus mata rantai penularan,' ungkap Arya Nugraha.

Sementara Ketua Tim Dokter Ruang ICU Covid-19, dr. Nyoman Agus Juliana mengatakan, ruangan ICU Covud-19 ini adalah bentuk nyata RSUD Buleleng memberi pelayanan yang aman. Serta menyediakan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Jadi kami membuat ICU Covid-19 ini supaya mendekati diisyaratkan WHO. Mudah-mudahan dengan ICU Covid-19 dengan semua fasilitas yang ada, kami bisa memberikam pelayanan yang terbaik," ujar Agus Juliana.

Dengan adanya ruang intensif atau ICU Covid-19 ini, kini RSUD Buleleng sudah memiliki 3 kualifikasi ruang penanganan pasien terkonfirmasi Covid-19, yakblbi ruangan untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejala ringan, ruangan intensif untuk gejala berat dan kritis, serta ruangan untuk gejala sedang. Total ada sekitar 60 kasur tersedia untuk penanganan pasien Covid-19 di RSUD Buleleng. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER