(HOAKS) Subsidi kuota Belajar 75GB, dari kemendikbud tahun 2021.

  • 28 Januari 2021
  • 16:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1900 Pengunjung
istimewa

Denpasar,suaraDewata.com - Belakangan ini Telah marak beredar pesan berantai via aplikasi WhatsApp yang berisi narasi terkait bantuan Subsidi Kuota Belajar Gratis gelombang pertama tahun 2021 sebesar 75GB. Dalam pesan tersebut juga berisi narasi 3 hari waktu tenggang subsidi kuota belajar 2021, dengan masuk dalam tautan yang telah di bagikan.

Dilansir dari Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfos) Kota Denpasar I Dewa Made Agung SE M.Si didampingi kepala Bidang Komunikasi dan Informasi public (KIP) Gde Wirakusuma pada selasa (26/1) di Graha Sweka Dharma. Menyatakan berita tersebut merupakan berita bohong (HOAX) dan berpotensi menjadi wahana pencurian data (Phising). “Setelah kami telusuri kedua berita tesebut adalah hoax dan berpotensi menjadi wahana pencurian data,” tegas Gde Wira Kususma yang akarab di pangil Wira. Setelah dianalisis dan divirifikasi terkait kebenaran berita tersebut kemudian telah juga diposting di situs resmi antihoak milikk Pemkot Denpasr: https://tangkalhoax.denpasarkota.go.id. Sebagai upaya edukasi kepada masyarakat pengguna media sosial. Dalam situsnya juga menyatakan bahwa berdasarkan hasil peneluauran, tautan yang beredar melalui pesan berantai di WhatsApp itu bukanlah tautan resmi program subsidi kuota belajar yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Adapun tautan resmi yang disediakan kemendikbud terkait Program bantuan Kuota Belajar yang dapat diakses melalui https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/.

Lebih jauh pihaknya berharap agar masyarakat sebaiknya berhati-hati dan waspada jika ada penawaran iming-hadiah gratis, atau hadiah yang kurang masuk akal. Selain juga menghindari menjdai korban berita bohong yang merupakan kategori penipuan, link pesan tersebut juga bisa menjadi sarana pencurian data (Phising). Sebab bisa saja dibalik iming-imning yang menggiurkan terselip upaya pencurian data. “ada beberapa link promosi yang jika diklik atau diisi dapat mencuru data dab informasi dari Hp pintar (smartphone) milik kita yang terkoneksi internet”. Jelasnya lagi. Dari sinilah awal peretasan (hacking) media-media social yang kita miliki dan digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, untuk melakukan aksi kejahatan, ujarnya lagi.

Berita serupa juga sempat terjadi pada waktu yang lalu, dilansir dari situa Medcom.id, ditemukan konten hoaks serupa dengan pesan berantai di atas terkait adanya subsidi kuota internet sebesar 75GB untuk semua oprator. Faktanya, diduga situs tersebut merupakan modus penipuan, upaya phising atau peretasan yang dapat bermula dari link atau situs tertentu jika sempat di-klik penerima pesan. Sehingga dengan demikian, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp dapat dikategorikan sebagai konten palsu karena kemendikbud RI menyediakan informasi terkait bantuan kuota belajar yang dapat diakses melalui tautan resmi https://kuota-belajar.kemdikbut.go.id/.Untuk menghindari menjadi korban penipuan atau pencurian data, Gde Wira berharap masyarakat lebih berhati-hati dan waspada dalam mengunakan smartphonenya. “Jika ada informasi atau penawaran cek kembali kebenaran linknya”, ujarnya.dar/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER