Jurnalis dan Tokoh Masyarakat Berperan Tingkatkan Kesadaran Vaksinasi Covid-19

  • 21 Januari 2021
  • 12:50 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1595 Pengunjung
google

Oleh :  Rahmat Sholeh )*

 

Opini, suaradewata.com - Sebentar lagi kita akan divaksinasi corona secara massal. Pemerintah meminta jurnalis dan tokoh masyarakat, agar ikut berperan aktif dalam kampanye positif vaksinasi. Karena mereka memiliki peran besar dalam mensukseskan program ini. Sehingga kita bisa bebas dari masa pandemi yang mengerikan.

Vaksinasi corona nasional adalah program super penting dan keberhasilannya wajib 100%. Karena hanya vaksin satu-satunya yang jadi penyelamat, saat kita sudah lelah ditekan oleh pandemi. Menurut dokter Wiku, Juru Bicara Tim Satgas Covid, ketika semua orang sudah disuntik vaksin, maka akan terbentuk herd immunity sehingga kita bisa bebas dari penyakit berbahaya itu.

Namun sayang ada halangan dari kaum antivaksin dan kalangan yang mudah terjebak hoax. Mereka ngotot tidak mau divaksin karena beranggapan bahwa zatnya tidak halal atau bahaya bagi tubuh. Bahkan ada yang percaya vaksin ini mengandung sel monyet, sehingga dapat merusak tubuh manusia. Padahal ini hanya berita palsu yang sangat menyesatkan.

Pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) meminta para jurnalis berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk vaksinasi corona. Para wartawan diminta untuk menjalankan pilar keempat demokrasi, yakni menyiarkan kebenaran. Serta melawan hoax corona agar tidak membuat program vaksinasi jadi gagal.

Peranan para jurnalis sangat penting karena memberi informasi yang akurat tentang vaksinasi. Jika mereka menulis berita positif mengenai vaksin, dan tidak mempedulikan hoax, maka dipastikan vaksinasi corona nasional akan berhasil. Wartawan adalah ujung tombak dalam menyebarkan kabar dan mensukseskan vaksinasi.

Dokter Kohar Hari Santoso, Direktur RSSA Malan menjelaskan bahwa media sangat berperan dalam vaksinasi corona nasional. Sama seperti tahun 2017, kampanye vaksinasi MR (measles-rubella) sukses karena wartawan memberitakannya dengan angle positif. Sehingga ia berharap para jurnalis bekerja sama lagi dan mendukung program pemerintah.

Peran wartawan sangat penting karena mereka harus memakai mata hatinya dalam menyebarkan berita. Jangan malah sengaja memajang hoax di situsnya, hanya karena ingin traffic tinggi, atau melakukan trik kotor click-bait. Dokter Kohar melanjutkan bahwa memang ada hoax anak meninggal pasca imunisasi, namun ternyata ia kehilangan nyawa karena DBD, bukan akibat efek vaksin.

Selain wartawan, para tokoh masyarakat juga berperan penting dalam vaksinasi corona. Karena mereka juga memiliki pengaruh dalam mengedukasi warga sipil, agar mau disuntik dan tidak percaya hoax. Sebagai tokoh masyarakat, mereka juga berperan penting agar program vaksinasi nasional berhasil 100%.

Para tokoh masyarakat harap bertindak bijak dan mengikuti kampanye positif vaksinasi corona. Kampanye ini bisa dilakukan di media sosial, agar para followers paham bahwa vaksin Sinovac dan vaksin lain yang masuk ke Indonesia benar-benar aman. Karena sudah mendapat izin EUA dari BPOM.

Selain itu, tokoh masyarakat juga ikut meyakinkan banyak orang bahwa vaksin Sinovac halal. Karena sudah mendapat fatwa dari MUI. Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim akan percaya pada kehalalannya. Vaksin sudah dijamin halal dan tidak mengandung zat berbahaya, sehingga mereka tidak akan meragukannya.

Masyarakat juga tidak akan terjebak hoax bahwa vaksin ini terbuat dari gelatin babi, sel kera, atau bahan lain yang non halal. Mereka hanya tertawa saat ada berita palsu tentang vaksin yang menyatakan bahwa jarum suntik akan tenggelam ke dalam kulit, karena sangat tidak logis.

Kampanye vaksinasi nasional dilakukan agar program ini berhasil 100%. Peran para tokoh masyarakat dan wartawan sangat penting dalam mensukseskannya. Karena mereka memiliki pengaruh besar di mata masyarakat. Mari kita ikut mensukseskan vaksinasi corona nasional, agar bisa lekas keluar dari masa pandemi.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Media

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER